Pengertian Tri Sarira dan Bagian-bagiannya
a. Pengertian
Tri Sarira
Kata Tri Sarira berasal dari Bahasa Sanskerta, yaitu dari kata Tri dan
Sarira. Tri berarti tiga, dan kata Sarira dalam tulisan
Sankerta adalah Śarīra temasuk jenis neuter yang berarti; rangka ,
badan.
Jadi Tri Sarira berarti
tiga badan atau tiga lapisan badan manusia yang terbentuk dari unsur, fungsi
dan kwalitas berbeda.
b.
Bagian-bagian Tri Sarira
Sesuai dengan arti Tri yang berarti tiga, maka
bagian dari Tri Sarira terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Stula Sarira atau Raga Sarira atau badan kasar,
- Suksma Sarira atau badan halus,
- Antakarana Sarira atau badan penyebab yaitu Atman yang menjiwai tubuh manusia.
b.1 Stula Sarira artinya badan kasar yaitu lapisan badan yang
paling luar yaitu badan jasmani yang dapat diamati dengan menggunakan Panca
Indra. Badan kasar dibentuk dari unsur Panca Maha Bhuta.
Keberadaan Panca Maha Bhuta dimuat
dalam Kitab Manawa Dharmasastra Bab I Sloka 6, sebagai berikut:
Tatah svayambhur bhagavan
Avyakto vjanjayannidam,
Mahabhutadi vrttaujah
Pradurasitta monudah
Artinya:
Kemudian dengan kekuatan tapanya Ia Yang Maha Ada
menciptakan ini Panca Maha Bhuta/unsur alam manusia dan lainnya, nyata terlihat, melenyapkan
kegelapan.
Panca Maha Bhuta berarti lima unsur atau elemen besar yang terdiri
dari:
a. Unsur Padat atau Pertiwi dalam
tubuh manusia akan membentuk tulang, otot, kuku, rambut dan gigi
b. Unsur Cair atau Apah akan
membentuk; darah, lendir, enzim, kelenjar, keringat dan cairan-cairan tubuh
lainnya,
c. Unsur Panas/Cahaya atau Teja akan
membentuk suhu tubuh,
d. Unsur udara/angin atau Bayu akan
membentuk tenaga, nafas dan udara lain dalam tubuh,
e. Unsur kosong atau Akasa/Ether akan
membentuk segala rongga di dalam tubuh.
Panca Maha Bhuta berasal dari unsur Panca
Tan Matra yaitu lima unsur benih. Panca Tan Matra juga
dimuat dalam Kitab Manawa Dharmasastra Bab I Sloka 27, sebagai
berikut:
Anvyo matra vinasinyo
Dasarhanam tu yah smrtah,
Tabhih sardham idam sarvam
Sambhavatyanu purvasah.
Artinya:
Dengan mempergunakan lima Matra (unsur yang halus
) yang tak kekal itu Ia susun alam semesta ini menurut hukumnya dengan
sempurna.
Panca
Tan Matra meliputi:
a.
Sabda Tan Matra yaitu benih suara,
b.
Sparsa Tan Matra adalah benih rasa sentuhan,
c. Rupa Tan
Matra yakni benih
penglihatan,
d.
Rasa Tan Matra adalah benih rasa,
e.
Gandha Tan Matra adalah benih penciuman.
Selain Stula Sarira dibentuk dari unsur Panca
Tan Matra dan unsur Panca Maha Bhuta, Badan Kasar (Stula Sarira )
kita terdapat lagi enam lapisan pembungkus yang disebut Sad Kosa.
Bagian-bagian Sad Kosa yang merupakan lapisan pembungkus yang berjumlah
enam, yakni:
a. Asti/Taulan : tulang,
b. Adwad : otot,
c. Sumsum : sumsum,
d. Mamsa : daging,
e. Rudhira : darah,
f. Carma :
kulit.
b.2 Suksma Sarira atau Lingga Sarira artinya lapisan yang
halus tidak dapat dilihat dan diraba oleh alam pikiran kita. Suksama Sarira
adalah ingatan. Dalam Bahasa Sanskerta disebut Citta.
Citta adalah hasil dari pengalaman yang merupakan
kumpulan dari pengalaman yang telah kita perbuat, dipikirkan, dilihat dan
dirasakan selama kita hidup yang membentuk karakter, watak dan budhi seseorang.
Dengan adanya Citta akan menimbulkan Panca
Budindria dan Panca Karmendria. Panca Budindria berarti lima
indria pengenal. Sedangkan Panca Karmendria berarti lima indria
penggerak.
Untuk memudahkan mengingat bagian-bagian Panca
Budindria, di bawah ini disajikan dalam Pupuh
Ginanti sebagai berikut:
Pupuh Ginanti
Panca Budindria iku,
Caksundria kaping
siki,
Srotendria kaping
dua,
Granendriane katrini,
Jihwendria kaping
empat,
Twakindria lima sami.
Jadi bagian-bagian Panca Budindria,
meliputi:
a. Caksu indria yaitu indria pengenal melalui penglihatan
terletak pada mata yang menyebabkan mata bisa melihat,
b. Srotendria adalah indria pengenal melalui pendengaran
terletak pada telinga yang menyebabkan telinga dapat mendengar,
c. Ghranendria adalah indria pengenal melalui penciuman terletak
pada hidung yang menyebabkan hidung dapat mencium sesuatu,
d. Jihwendria artinya indria pengenal melalui sad rasa terletak
pada lidah yang menyebabkan lidah dapat mengecap rasa,
e. Twakindria artinya indria pengenal melalui sentuhan terletak
pada kulit yang menyebabkan kulit dapat merasakan halus atau kasarnya sesuatu.
Bagian-bagian Panca Karmendria
disajikan dalam Pupuh Ginanti sebagai
berikut:
Pupuh Ginanti
Panindria nomer satu,
Padendria kaping
kalih,
Ping tiga Garbhendria,
Upastendria nyarengin
,
Ping lima Payu indria,
Panca Karmendria
aranin.
Jadi bagian-bagain
Panca Karmendria yang membentuk Suksma Sarira, sebagaimana
disebutkan dalam Pupuh di atas meliputi:
a. Panindria adalah indria penggerak pada tangan yang
menyebabkan dapat mengambil dan memegang sesuatu,
b. Padendria artinya indria penggerak pada kaki yang
menyebabkan dapat berjalan,
c. Garbhendria artinya indria penggerak pada perut yang
menyebabkan dapat merasakan lapar dan kenyang,
d. Upasthendria artinya indria penggerak pada pada kemaluan
laki-laki, Bhagendria artinya indria penggerak pada kemaluan perempuan
menyebabkan bisa mengeluarkan Sukla atau benih laki-laki dan Swanita
yaitu benih perempuan.
e. Payuindria artinya indria penggerak pada dubur atau pantat
yang menyebabkan dapat membuang kotoran atau gas.
Gabungan antara Panca Budhindriya
dan Panca Karmendria disebut Dasendriya. Dasendriya berada
pada alam pikiran yang saling mempengaruhi gerak pikiran manusia.
Suksma Sarira terjadi dari Budhi, Manah
dan Ahamkara yang disebut Tri Antakarana atau tiga penyebab
akhir, meliputi:
a. Buddhi yaitu kesadaran atau kebijaksanaan dan intuisi
berfungsi untuk menentukan keputusan,
b. Manah yaitu akal pikiran yang berfungsi untuk berpikir,
dan
c. Ahamkara yaitu keakuan atau ego yang berfungsi untuk
merasakan dan bertindak.
Ingatan juga dipengaruhi oleh Tri Guna
yaitu Sattwam, Rajas dan Tamas.
a. Bila ingatan dipengaruhi oleh guna Sattwam
maka seseorang akan selalu berbuat jujur, adil, bijaksana dan tidak
mementingkan diri sendiri,
b. Bila ingatan dipengaruhi oleh guna Rajas
maka seseorang akan menjadi kasar, serakah, ambisi dan mementingkan dirinya sendiri,
c. Bila ingatan dipengaruhi oleh guna Tamas,
maka seseorang akan menjadi malas, acuh tak acuh, makan dan tidur saja.
Sebagai sebuah contoh dapat digambarkan
keadaan Suksma Sarira itu seperti kita mempunyai perasaan yaitu perasaan
kecewa-puas, senang-sedih, cinta-benci, kagum, hormat, kepahlawanan, jijik dan
sebagainya. Semua itu tidak dapat diamati tetapi yang terlihat hanyalah
gejalanya berupa ekspresinya. Misalnya orang yang sedang senang, perasaan
senangnya tidak dapat diamati tetapi ciri-cirinya seperti wajahnya berseri-seri
disertai senyum. Bagaimana wujud indria juga tidak dapat kita ketahui tetapi
ada di dalam diri kita.
b.3 Antakarana Sarira adalah lapisan yang paling halus yaitu
badan penyebab. Yang menjadi badan penyebab adalah Atman yang menjiwai
tubuh kita. Atma paling berkuasa dalam tubuh kita. Atma yang mentukan
gerak pikiran dan tingkah laku manusia. Tubuh merupakan alat dari pikiran.
Hubungan Tri Sarira
Tubuh manusia yang terdiri dari tiga
lapisan kalau diibaratkan adalah seperti sebuah kereta yang ditarik oleh kuda,
ada kusirnya dan ada penumpangnya. Maka dapat digambarkan tubuh manusia
berdasarkan perumpamaan ini adalah:
-
Kereta
adalah tubuh manusia ( Stula Sarira ),
-
Kusirnya
adalah ingatan ( Suksma Sarira) yang menggerakkan kereta. Sehingga
gerakan kereta dipengaruhi oleh watak kusirnya, jika watak kusirnya baik maka
kereta akan berjalan dengan tenang dan hati-hati,
-
Antakarananya adalah penumpang karena penumpanglah
yang menentukan arah tujuan dari kereta itu.
Jadi Stula Sarira adalah alat dari
pikiran, Suksma Sarira adalah sebagai pelaksana atau yang menggerakkan,
sedangkan Antakarana Sarira adalah yang menentukan arah gerak itu.
c. Fungsi
Tri Sarira
Tri
Sarira merupakan tiga lapisan badan yang memiliki kwalitas yang berbeda
tetapi memiliki hubungan yang sangat erat antara lapisan satu dengan lapisan
yang lain. Artinya antara Stula Sarira dengan Suksma Sarira dan Antakarana
Sarira sudah tentu berbeda teapi ketiganya tidak bisa dipisahkan. Manusia tidak
mungkin hidup apabila tidak ada Suksma Sarira, demikian pula sebaliknya.
Sebagai
sebuah contoh; mata berfungsi sebagai alat bantu melihat alam atau obyek
tertentu, sehingga kita dapat membedakan indah dan tidak indah, aneka warna,
bersih atau kotor, pada saat melamun pikiran kita melayang ke obyek yang kita
lamunkan, sehingga orang yang lewat di depan kita tidak kita lihat. Artinya
mata bisa melihat dan membedakan sesuatu jika telah bekerjasama dengan pikiran
dan kerjasama itu kita dapat menikmati kehidupan ini.
Ketiga
lapisan tubuh manusia akan berfungsi apabila manusia masih hidup atau Jiwatman
masih bersemayam dalam diri.
Jadi kalau dirinci fungsi dari Tri Sarira
adalah:
a. Stula Sarira berfungsi sebagai tempat bersemayamnya Suksma
Sarira dan Antakarana Sarira sehingga badan memiliki Jiwa,
b. Sukma Sarira berfungsi
sebagai pemberi pikiran, kesadaran, kebijaksanaan, intuisi, akal pikiran yang
sifatnya tidak dapat dilihat atau diamati,
c. Antakarana Sarira berfungsi sebagai penentu arah gerak hidup
manusia, yaitu menentukan arah gerak Stula Sarira atau badan Kasar dan Suksma
Sarira atau badan halus.
Terima kasih
ReplyDelete