Tri Purusa dan Bagian-bagiannya

HINDUALUKTA -- Ketika anda hendak ke Pura yang memiliki pelinggi tiga, maka tempat itu adalah tempat untuk memuja Deva Siwa dalam wujut beliau sebagai Tri Purusa. Bila anda melihat tiga warna yakni kuning, merah dan hitam. Maka Kuning adalah symbol untuk Parama siwa, merah untuk Sada Siwa dan hitam Untuk Dewa Siwa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Tri Purusa adalah tiga nama Siwa dalam konsep vertical. Adapun bagian-bagian dari Tri Purusa yakni:
  1.  Parama Siwa adalah Tuhan dalam keadaan tampa aktifitas, ada dimana-mana dan maha tahu.
  2. Sada Siwa adalah tuhan yang sudah memiliki fungsi, sifat, aktifitas dan sudah menunjukan kemahakuasaan-Nya. Kemahakuasaan Tuhan ini dipersonifikasikan dalam wujud dewa-dewa, seperti: Dewa Brahma dalam fungsinya sebagai pencipta, Dewa Wisnu sebagai fungsinya pemelihara dan Dewa Siwa dalam fungsinya sebagai dewa pelebur alam beserta isinya.
  3. Siwa atau Siwatman adalah tuhan yang sudah terkenah pengaruh oleh keduniaan, yang member hidup (jiwa) pada semua mahluk di dunia ini.
Secara etimologi Tri Purusa Berasal dari Kata "Tri" yang artinya tiga dan "Purusa" yang berarti sang penyebab adanya sesuatu, yang menghapus kekosongan, mewujudkan sesuatu, atau yang menghapus ketidaktahuan. Purusa juga dapat diartikan sebagai jiwa atau atman yang berasal dari paramaatma atau Tuhan yang Maha Esa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), purusa diartikan sebagai hubungan kekerabatan menurut garis keturunan laki-laki. Purusa merupakan unsur yang bersifat kejiwaaan dan sangat erat kaitanya dengan Pradana (badan raga yang menjadi wadah dari purusa). Sebab jika salah satunya tidak ada maka tidak ada penciptaan.

Jika dalam keluarga maka Purusa adalah kepada keluarga sedangkan pradana adalah ibu dari keluarga. Dalam sistem manusia, purusa adalah jiwa yang diperoleh melalui proses belajar dan menjadikan seseorang mengetahui sesuatu. Purusa menjadikan seseorang bahagia. Dalam Sistem jagat raya maka purusa adalah Brahman, Kemudian dalam tata surya purusa adalah matahari. Dalam sistem pengajaran purusa adalah guru sedangkan dalam sistem sosial purusa adalah Brahmana.

Dalam ajaran agama Hidu, Purusa dan Pradana (prakerti) merupakan dua unsur pokok yang terkandung dalam setiap materi di alam semesta. Purusa merupakan unsur yang bersifat kekal, halus dan tidak dapat dipisahkan, sedangkan materi adalah unsur yang bersifat kebendaan atau material.

Dalam artikel Sejarah Hari Raya dan Upacara Yadnya di Bali dijelaskan bahwa Purusa adalah unsur jiwa sedangkan Pradana (Prakerti) adalah unsur material. Dalam sistem keluarga Purusa adalah laki-laki dan pradana adalah perempuan.

Purusa artinya jiwa atau hidup, sebagaimana yang disebutkan dalam filsafat siwa siddhanta dengan penggunan media sakral Tri Lingga sebagai pemujaan yang intinya untuk mencapai moksa.

Berdasarkan Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Tri Purusa adalah Tiga kualitas, sifat dan fungsi Tuhan yang berbeda  Dalam lontar-lontar Tattwa Tri Purusa disebut Siwa Tiga yaitu Paramasiwa, Sada Siwa dan Siwatma/Atmika. Ketiganya adan dijelaskan sebagai berikut:

1. PARAMA SIWA

Parama Siwa disebut juga Nirguna Brahman adalah Sang Hyang Widhi yang tanpa sifat, tak terbatas, tanpa pribadi, tidak berawal dan berakhir (Anadi Ananta), tidak bergerak, tidak guncang dan memenuhi kesemestaan. Dimana dalam hal ini Beliau belum di pengaruhi oleh maya. Beliau bersifat Niskala (tidak terbagi/gaib).

2. SADA SIWA

Sada Siwa disebut juga Saguna Brahman yaitu Sang Hyang Widhi yang telah dipengaruhi oleh maya namun menguasai maya sehingga memiliki kemahakuasaan yang tidak terbatas. Dalam keadaan seperti ini Beliau juga disebut Apara Brahman yaitu Sang Hyang Widhi yang menciptakan, pemelihara dan pelebur alam beserta isinya. Hadir di mana mana, Maha Tahu, Maha Kuasa, pengendali alam semesta dan jiwa perseorangan, penguasa hukum alam (Rta), serta mengatur alam sehingga menjadi harmonis. Dalam lontar Tattwa kemahakuasaan-Nya disebut Guna (Duradarsana, Durasrawana, Durasarwajna/Duratmaka), Sakti (Cadhu Sakti) dan Swabhawa (Asta Aiswarya).

3. SIWATMA/ATMIKA

Siwatma/Atmika adalah Sadasiwa yang telah diliputi oleh maya. Beliau bercirikan Utaprota ibarat permata bening jernih yang di lekati warna sehingga kejernihannya hilang dan tidak di kenali lagi. Beliau telah bersatu dengan maya sehingga menjadi tanpa berkesadaran (Awidya), menjadi jiwa semua makhluk.


0 Response to "Tri Purusa dan Bagian-bagiannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel