Partai Nasional Indonesia Kembali Berkibar, Wedakarna Dukung Sikap Jokowi Terkait United Nations

Presiden Joko Widodo dan Senator Wedakarna
JAKARTA-- Jangan Sesekali Meninggalkan Sejarah ( JAS MERAH ), demikianlah pesan bijak pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI), Dr. Ir. Sukarno khususnya bagi generasi muda bangsa yang saat ini sudah mulai lupa dengan sejarah bangsanya. Hal ini terus diingatkan kembali terutama diperhelatan 60 Tahun Konfrensi Asia Afria ( KAA ) yang berlangsung di Jakarta dan Bandung. Dan kehadiran petinggi The Sukarno Center Tampaksiring dihajatan tiap 10 tahunan ini, memberi warna tersendiri, mengingat The Sukarno Center berkibar membawa nama besar Partai Nasional Indonesia ( PNI ) terutama bagaimana peran PNI sebagai panitia dalam KAA pada 60 Tahun silam. Hal ini diingatkan oleh Sukmawati Sukarno Putri ( Ketua Umum DPP PNI Marhaenisme ) yang hadir di KAA.

“Jangan lupa, KAA ini dilahirkan oleh dua tokoh PNI yakni Bung Karno dan Ali Sastroamidjoyo. Tanpa ada PNI tidak akan ada KAA. Ide besar dari PNI dilahirkan dan dilaksanakan oleh kader – kadernya. Ini sesungguhnya yang dilakukan oleh partai politik kini. Jika dulu PNI yang lahir 1927 berjuang untuk Indonesia Merdeka 1945 dan Asia Afrika merdeka pada 1955, tapi bandingkan dengan kualitas dengan parpol masa kini. Semua ribut mengurusi konflik internal, semua sibuk mengejar kekuasaan, dan gagalnya kaderisasi hingga lahirnya kader yang koruptif. Belum lagi orang politik saat ini tidak punya ideologi, tidak punya platform dan tidak punya pegangan ajaran. Maka lewat KAA ini saya ingin menunjukkan kualitas PNI itu seperti apa. Sejak dulu orang PNI adalah orang yang berani, jujur, bersih, dan punya lompatan ide yang bisa dipakai banyak orang. Ini amanat leluhur PNI yang saya pegang saat ini. Indonesia adalah bangsa besar yang begitu hebat. Syukurlah PNI kini bangkit melalui KAA”ungkap Sukmawati Sukarno.

Hal yang sama juga diungkap oleh President The Sukarno Center, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyas III yang menyatakan bahwa kedepan peringatan KAA sepatutnya dirayakan diseluruh Indonesia. “Tahun depan saya ingin agar semangat KAA dan Dasa Sila Bandung agar bisa dirayakan tidak saja di Jakarta atau Bandung, tapi juga bisa diwilayah lain. Saya kira pemimpin didaerah saat ini banyak yang canggung karena saya kira banyak Gubernur, para Bupati, para Walikota di Indonesia ini termasuk sebagian kawan – kawan DPRD didaerah kurang tahu sejarah KAA secara mendalam. Inilah akibat jika Indonesia banyak punya pemimpin karbitan yang minus sejarah akibat cuci otak rezim Orde Baru dan reformasi kebablasan. Seharusnya ini KAA ini adalah panggung gengsi kita sebagai orang Indonesia. Saya sudah sampaikan sejumla usulan ke Presiden Jokowi.Kita evaluasi nanti” ungkap Gusti Wedakarna yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) asal Bali ini.

Lalu apa pendapatnya terkait pidato Presiden Jokowi yang dianggap keras menohok dunia barat ? “Oh saya justru senang sekali. The Sukarno Center mendukung pidato RI 1. Beliau berani seperti Bung Karno. Diforum dunia,beliau mengkritik PBB yang dianggap mandul dan tidak bisa berperan apa – apa. Beliau bersikap bahwa World Bank, IMF dan ADB tidak memberikan solusi apa – apa bagi negara Asia Afrika termasuk desakan agar Palestina Merdeka sesegera mungkin. Saya sangat senang dengan pidato beliau.Saya kira hanya orang PNI dan orang Sukarnois yang berani bersikap begini.”pungkas Gusti Arya.

Related Posts

0 Response to "Partai Nasional Indonesia Kembali Berkibar, Wedakarna Dukung Sikap Jokowi Terkait United Nations"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel