Sejarah Hindu Alukta

Pemalaran Manuk Appa
ALUKTA-- Hindu Alukta merupakan salah satu bagian dari Hindu Dharma yang saat ini telah bergabung sebagai salah satu agama yang diakui di Indonesia. Hindu Alukta Berasal dari tiga kata yakni "Aluk" yang berarti aturan, kepercayaan atau agama. "To" yang artinya orang, dan "Dolo" yang berarti dulu atau leluhur. Jadi Hindu Alukta (aluktodolo) adalah agama yang paling pertama dianut umat manusia sejak dahulu.

Agama Hindu Alukta merupakan agama yang pertama di daerah Kabupaten Mamasa dan Toraja Sulbar/Sulsel. Hindu Alukta pertama kali bergabung dengan Hindu Dharma sejak Tahun 1969 oleh B.R. Palimbong.

Kemuliaan Itu di Tana Toraja, Namanya Rambu Solo

Penggabungan tersebut dilakukan karena pada saat itu hanya lima agama yang diakui di Indonesia. Maka dari itu, untuk mendapakan pengakuan dari negara, Alukta diberi pilihan untuk memili dari lima agama yang ada pada saat itu. Maka melalui musiawara yang panjang Alukta memutuskan untuk bernaung dibawah Hindu.

Adapun alasan kenapa Alukta memili Hindu adalah sebagai berikut:
  1. Hindu bersifat universal dan pleksibel (ajarannya luas dan tidak memaksa).
  2. Tujuan hidup dalam Hindu adalah mencapai moksa itu setara dengan sebutan to lendu' membali puang atau membali dewata.
  3. Dalam Hindu ada upacara dewa yadnya itu setara dengan memalak lako dewata.
  4. Dalam Hindu ada upacara manusia yadnya itu setara dengan aluk banne tau.
  5. Dalam Hindu ada upacara pitra yadnya itu setara degan aluk rambu solo'.
  6. Dalam Hindu ada upacara bhuta yadnya itu setara degn uppakande tomemana'.
  7. Dalam agama Hindu ada banyak dewa sebagai manifestasi tuhan yang maha esa itu setara dengan dewata wai, dewata litak, dewata nawang, dewata to merandanan, dewata to metappata, dewata to kumombongta, dst sebagai manifestasi puang matua.
Hindu Alukta memiliki sejarah yang Unik (masih dalam Perjemahan Bahasa Daerah Mamasa ke BHS Indonesia) Namun secara singkat agama Hindu Alukta memiliki perbedaan disetiap daerah. Tradisi Hindu Alukta berbeda dari daerah yang satu kedaerah yang lain. Namun pada hakikatnya tujuan dari upacaranya sama.

Upacara Dewa Yadnya
Hindu alukta sangat percaya adanya hukum karma, mereka sangat menghargai dan percaya terhadap leluhur. Sebab menurut masyarakt setempat jika mereka sampai merusak atau tidak mengingat leluhurnya maka dapat berakibat fatal.

Pemangku Ambe Rambu
Ajaran Aluk Todolo dibagi menjadi lima bagian yang disebut dengan Aluk Lima Randanna. Adapun kelima ajaran tersebut yakni:
  1. Aluk Bannne Tau, yaitu upacara yang berkaitan dengan manusia mulai dari sejak lahir sampai menikah.
  2. Aluk Pandanan Lettong, yaiutu upacar yang menyangkut pembangunan
  3. Aluk Pa ‘taunan, yaitu upacara yang berkaitan dengan pertanian
  4. Aluk Rambu Solo, yaitu upacara yang berkaitan dengan kematian atau leluhur
  5. Aluk Manuk A’pak yaitu upacara yang berkaitan dengan puang matua (Sang pencipta)
Walaupun demikian pada dasarnya pembagian Aluk (upacara) dalam Hindu Alukta secara garis besar hanya terbagi dua yakni Rambu Solo dan Rambu Tuka yang dimana Rabu Tuka sendiri sudah ada didalamnya Aluk Banne Tau, Banne malapu', Patuan Sanda, dan Aluk Pandanan Lettong.

Aluk Rambu Tuka’ merupakan gambaran sikap manusia yang penuh dengan suka cita di dalam berhubungan dengan yang dipercayainya (Dewata), sedangkan ketika manusia mengalami suasana bathin yang berduka cita maka hubungan manusia dengan yang dipercayainya disebut Aluk Rambu Solok, upacara yadnya yang berhubungan dengan kematian atau leluhur.




Masih Lanjut.......

Demi kelengkapan Artikel Ini.. Bagi teman yang mengenal dalam Hindu Alukta Bisa di Email: Saleppangkepo@gmail.com . Sebab banyak teman kita yang melum mengenal sepenuhnya tentang Hindu Alukta Dan Jika ada kekurangan dalam Artikel Ini Tolong kritik dan saran Saudara.

1 Response to "Sejarah Hindu Alukta"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel