Jenis-jenis Pura
Pura |
HINDUALUKTA-- Bicara mengenai Pura maka pikiran kita terfokus pada Bali, dimana terdapat ribuan pura dengan berbagai jenis. Bali terkenal dengan sebutan Pulau Seribu Pura. Banyaknya Pura ini bukan berarti Umat Hindu menyembah banyak Tuhan, tetapi karena manifestasinya. Dari berbagai Pura yang ada bisa dikelompokan dalam 2 golongan besar yaitu berdasarkan fungsi dan karakternya.
Berdasarkan fungsi, Pura dikelompokan menjadi:
1. Pura Jagat yaitu Pura yang berfungsi sebagai tempat suci untuk memuja Hyang Widhi Wasa dengan segala manifestasinya. Contoh Pura Kahyangan Tiga dan Pura Kahyangan Jagat.
2. Pura Kawitan, yaitu Pura yang berfungsi sebagai tepat suci untuk memuja Atma Sidha Devata (roh suci leluhur). Contoh Pura Paibon, Pura Dadia, Pura Padharman.
Berdasarkan karakternya Pura dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. Pura Kawitan, untuk membina kerukunan famili.
2. Pura Kahyangan Desa, untuk membina kerukunan umat secara teritorial.
3. Pura Swagina, membina kerukunan umat berdasarkan profesi.
4. Pura Kahyangan Jagat, membina kerukunan secara universal.
Pura Kawitan
Pura Kawitan adalah Pura yang penyiwinya (masyarakat pemujanya) ditentukan oleh ikatan ‘wit’ atau leluhur berdasarkan kelahiran. Pembangunan Pura ini untuk membina kerukunan keluarga, dari keluarga inti sampai tingkat klan.
Pura Kawitan adalah Pura yang penyiwinya (masyarakat pemujanya) ditentukan oleh ikatan ‘wit’ atau leluhur berdasarkan kelahiran. Pembangunan Pura ini untuk membina kerukunan keluarga, dari keluarga inti sampai tingkat klan.
Yang termasuk dalam kelompok Pura Kawitan adalah
Sanggah / Merajan
Pretiwi
Ibu
Panti
Dadia
Batur
Penataran Dadia
Dalam Dadia
Pura Padharman
Pura Kahyangan Desa
Pura ini merupakan tempat pemujaan bersama umat yang berada dalam satu desa pakraman. Contoh:
Pura ini merupakan tempat pemujaan bersama umat yang berada dalam satu desa pakraman. Contoh:
- Pura Kahyangan Tiga (Pura Desa, Puseh, dan Dalem).
- Pura Penataran.
- Pura lain sesuai dengan sejarah desa pakraman bersangkutan.
Tiap-tiap jenis Pura ini mempunyai simbol untuk pemujaan pada manifestasi Tuhan sebagi berikut:
Pura Desa Bale Agung Linggih Dewa Brahma
Pura Puseh Linggih Dewa Wisnu
Pura Dalem Linggih Dewa Siwa
Pura Prajapati Linggih Dewi Durga
Pura Puseh Linggih Dewa Wisnu
Pura Dalem Linggih Dewa Siwa
Pura Prajapati Linggih Dewi Durga
Pura Swagina (Pura fungsional)
Pura ini dibangun sesuai dengan kesamaan profesi, untuk membina kerukunan profesional. Misalnya Pura Melanting, dibangun untuk para pedagang; dibangun di hulu atau tengah pasar, untuk pemujaan Tuhan sebagai Dewi Laksmi. Pura Subak untuk pemujaan para petani, untuk memajukan fungsi pertanian dan memakmurkan masyarakat.
Pura ini dibangun sesuai dengan kesamaan profesi, untuk membina kerukunan profesional. Misalnya Pura Melanting, dibangun untuk para pedagang; dibangun di hulu atau tengah pasar, untuk pemujaan Tuhan sebagai Dewi Laksmi. Pura Subak untuk pemujaan para petani, untuk memajukan fungsi pertanian dan memakmurkan masyarakat.
Pura Ulun Danu subak penggarap sawah
Pura Alas Arum subak penggarap ladang
Pura Melanting – pedagang
Pura Segara – nelayan
Pura Alas Arum subak penggarap ladang
Pura Melanting – pedagang
Pura Segara – nelayan
Pura Kahyangan Jagat
Sebagai pemujaan Tuhan dengan segala manifestasinya, dan untuk membina kerukunan yang universal. Pura di Bali berdasarkan mata anginnya dapat dikelompokkan dalam Padma Bhuana yaitu
Sebagai pemujaan Tuhan dengan segala manifestasinya, dan untuk membina kerukunan yang universal. Pura di Bali berdasarkan mata anginnya dapat dikelompokkan dalam Padma Bhuana yaitu
Pura Besakih – timur laut
Pura Lempuyang – timur
Pura Andakasa – selatan
Pura Gua Lawah – tenggara
Pura Uluwatu – barat daya Pura
Batukaru – barat
Pura Puncak Mangu – barat laut
Pura Batur – utara
Pura Pusaring Jagat – tengah
Selain berdasarkan fungsi dan karakteristiknya, ada Pura yang fungsinya untuk memuja Atma Sidha Dewata (roh suci leluhur).
0 Response to "Jenis-jenis Pura"
Post a Comment