Luar Biasa, Ternyata Atom Sudah Lama Dikemukan dalam Weda Sebelum Ditemukan Para Ahli
Atom |
HINDUALUKTA-- Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron).
Atom-atom, mulai dikemukakan oleh para ahli sekitar abad ke 16 atau tahun 1509-1520. Dari beberapa ahli yang telah berkomentar (penemu) tentang Atom-atom yakni John Dalton, J.J. Thompson (abad 19), Rutherford dan masih banyak lagi yang berkembang sepanjang perjalanan waktu hingga sekarang.
Kendati, ada para ahli baru yang menemukan atom-atom tersebut, Namun ternyata, jika ditelusuri atom sudah lama dikemukakan dalam Veda sebelum di ketahui oleh para ahli. Bukti ini tertuang dalam Filsafat Hindu yakni Sad Darsana ( 6000-1000 Sebelum Masehi) atau Enam Filsafat Hindu.
Atom-atom dibahas dalam dua Darsana yakni Nyaya Darsana dan Waisesika Darsana. Dalam Nyaya dan Waisesika Darsana dikatakan Bahwa keseluruhan dari alam semesta terbentuk dari komposisi atom-atom yang kekal.
Walaupun demikian Vaisesika juga mengakui bahwa moral dan hokum spirituallah yang mengatur penyatuan dan pemisahan dari atom-atom itu. Teori atom Vaisesika berbeda dengan teori atom pada sain modern. Teori atom pada sain modern mengacu kepada sutau sistim filsafat materialistic yang menjelaskan hukum alam semesta bersifat mekanistik dimana pergerakan dari atom-atom dalam ruang dan waktu serta arah yang tak terbatas.
Atom-atom, mulai dikemukakan oleh para ahli sekitar abad ke 16 atau tahun 1509-1520. Dari beberapa ahli yang telah berkomentar (penemu) tentang Atom-atom yakni John Dalton, J.J. Thompson (abad 19), Rutherford dan masih banyak lagi yang berkembang sepanjang perjalanan waktu hingga sekarang.
Kendati, ada para ahli baru yang menemukan atom-atom tersebut, Namun ternyata, jika ditelusuri atom sudah lama dikemukakan dalam Veda sebelum di ketahui oleh para ahli. Bukti ini tertuang dalam Filsafat Hindu yakni Sad Darsana ( 6000-1000 Sebelum Masehi) atau Enam Filsafat Hindu.
Atom-atom dibahas dalam dua Darsana yakni Nyaya Darsana dan Waisesika Darsana. Dalam Nyaya dan Waisesika Darsana dikatakan Bahwa keseluruhan dari alam semesta terbentuk dari komposisi atom-atom yang kekal.
Walaupun demikian Vaisesika juga mengakui bahwa moral dan hokum spirituallah yang mengatur penyatuan dan pemisahan dari atom-atom itu. Teori atom Vaisesika berbeda dengan teori atom pada sain modern. Teori atom pada sain modern mengacu kepada sutau sistim filsafat materialistic yang menjelaskan hukum alam semesta bersifat mekanistik dimana pergerakan dari atom-atom dalam ruang dan waktu serta arah yang tak terbatas.
Pergerakan atom-atom itu diatur oleh hukum-hukum mekanistik. Sebaliknya menurut Vaisesika pergerakan dan berfungsinya atom-atom itu diatur oleh keinginan yang kreatif dan desdruktif dari The Supreme Being. Kehendak dari The Supreme Being yang mengatur operasional dari atom-atom itu tergantung dari aktifitas atau perbuatan masa lalu (samskara) dari individual being.
Menurut Vaisesika alam semesta memiliki dua aspek yaitu anpek kekal dan tidak kekal. Aspek kekekalan dari alam semesta dapat kita lihat dari empat jenis atom (atom tanah, atom air, atom api dan atom udara) dan lima substansi (ruang, waktu, arah, pikiran dan sang diri). Semua hal ini bersifat kekal, tidak berubah, tidak diciptakan dan tidak pula dihancurkan, sedangkan bagian-bagian lainnya dari alam semesta tidak kekal yang diciptakan dan dihancurkan dalam ruang dan waktu tertentu. Di awal penciptaan dua atom bersatu menjadi adyad (duaan) yang bersifat tidak kekal karena dyad itu dapat dibagi menjadi dua.
Menurut Vaisesika alam semesta memiliki dua aspek yaitu anpek kekal dan tidak kekal. Aspek kekekalan dari alam semesta dapat kita lihat dari empat jenis atom (atom tanah, atom air, atom api dan atom udara) dan lima substansi (ruang, waktu, arah, pikiran dan sang diri). Semua hal ini bersifat kekal, tidak berubah, tidak diciptakan dan tidak pula dihancurkan, sedangkan bagian-bagian lainnya dari alam semesta tidak kekal yang diciptakan dan dihancurkan dalam ruang dan waktu tertentu. Di awal penciptaan dua atom bersatu menjadi adyad (duaan) yang bersifat tidak kekal karena dyad itu dapat dibagi menjadi dua.
Dyad-dyad dan atom-atom tidak dapat dirasakan tapi dapat diketahui lewat penyimpulan. Kombinasi tiga buah dyad disebut triad (tryanuka) yang merupakan obyek terkecil yang dapat dilihat. Dari triad-triad ini komposisi yang lebih besar terbentuk. Dengan demikian unsur-unsur yang terbentuk itu mengandung sejumlah atom-atom yang kekal , tapi unsur-unsur itu sendiri tidak kekal karena masih dapat dipecah menjadi unit-unit yang lebih kecil lagi.
Keseluruhan alam semesta adalah sebuah susunan yang sistimatik benda-benda fisik dan mahluk-mahluk hidup yang berinteraksi satu dengan yang lain di dalam ruang, waktu dan arah. Mahluk-mahluk hidup adalah roh-roh dari pribadi-pribadi yang sedang menikmati atau menderita di dunia ini sesuai dengan atau dipengaruhi oleh perbuatan baik dan buruknya di masa lalu. Dengan demikian dunia ini adalah panggung moral, dimana kehidupan dan nasib dari semua mahluk-mahluk individual diatur, tidak hanya dengan hukum-hukum fisika dari ruang dan waktu tetapi juga oleh hukum-hukum moral dari karma.
Keseluruhan alam semesta adalah sebuah susunan yang sistimatik benda-benda fisik dan mahluk-mahluk hidup yang berinteraksi satu dengan yang lain di dalam ruang, waktu dan arah. Mahluk-mahluk hidup adalah roh-roh dari pribadi-pribadi yang sedang menikmati atau menderita di dunia ini sesuai dengan atau dipengaruhi oleh perbuatan baik dan buruknya di masa lalu. Dengan demikian dunia ini adalah panggung moral, dimana kehidupan dan nasib dari semua mahluk-mahluk individual diatur, tidak hanya dengan hukum-hukum fisika dari ruang dan waktu tetapi juga oleh hukum-hukum moral dari karma.
Dalam menampilkan karma-karma atau aktifitas-aktifitas saat ini mahluk-mahluk individual bebas artinya bahwa mereka sendirilah yang menentukan dan menciptakan nasibnya sendiri, namun titik awal dan akhir dari alam semesta tergantung dari kehendak kreatif dan destruktif dari The Supreme Being. Hukum universal dari penciptaan (adrsta) dari proses penciptaan dan penghancuran mempengaruhi sang diri individual untuk berbuat dan aktif di dalam pengarahan dan pengaturan dari Kehendak Kreatif.
Dibawah pengarahan kekuatan yang tidak dapat dipahami dari adrsta roh membuat kontak atau hubungan dengan sebuah atom udara, maka terjadilah gerakan pertama. Gerakan pertama dari atom udara menbentuk dyad-dyad dan tryad-tryad yang kemudian menjadi unsur-unsur fisik yang kasar dari udara. (maha bhuta). Dengan cara yang sama muncul gerakan atom api, atom air, atom tanah yang kemudian membentuk unsur kasar dari api, unsur kasar air, unsur kasar tanah. Dengan cara seperti ini pula dalam skala yang lebih luas telah membentuk dunia fisik ini.
The Supreme Lord memberkati kebijaksanaan, ketidak terikatan dan kemuliaan (jnana, vairagya dan aisvarya) dengan melepaskan adrsta yang berhubungan dengan mahluk-mahluk individual yang memandu atau mengarahkan individu-individu mengalir menuju kehidupan ini. Pada akhir kehidupan, proses penghancuran juga tergantung dari Kehendak Tuhan. Tuhan mengilhami kecocokan adrsta dengan individu-individu dan alam semesta dan kemudian gerakan penghancuran dalam atom-atom badan dan indra serta kosmos mulai bergetar.
The Supreme Lord memberkati kebijaksanaan, ketidak terikatan dan kemuliaan (jnana, vairagya dan aisvarya) dengan melepaskan adrsta yang berhubungan dengan mahluk-mahluk individual yang memandu atau mengarahkan individu-individu mengalir menuju kehidupan ini. Pada akhir kehidupan, proses penghancuran juga tergantung dari Kehendak Tuhan. Tuhan mengilhami kecocokan adrsta dengan individu-individu dan alam semesta dan kemudian gerakan penghancuran dalam atom-atom badan dan indra serta kosmos mulai bergetar.
Dalam kaitan dengan gerakan penghancuran ini, muncul proses pelepasan dan disintegrasi dari badan-badan, indra-indra atau alam semesta. Komposisi benda-benda hancur menjadi komponen-komponen yang lebih sederhana dan, menjadi tryad-tryad, kemudian dyad-dyad akhirnya atom-atom, dimana unsur-unsur fisik dari tanah, api, air, udara dan organ-organ indra yang terkait mengalami disintegrasi, tinggal empat jenis atom yaitu atom tanah, atom api, atom air dan atom udara serta substansi-substansi kekal seperti ruang, waktu, arah, pikiran dan roh dengan tambahan karma baik dan karma buruk (samskara).
Badan pada waktu pralaya menjadi halus, dan pada penciptaan menjadi kasar. (Maswinara, Hal.32). Menurut filsafat Vaisesika tidak ada penciptaan dan penghancuran. Yang ada adalah suatu proses keteraturan dan moral yang secara sistimatik mengkomposisi dan mendekomposisi suatu compound. Seorang diri yang individual dilibatkan dalam alam semesta karena adanya drsta.
Badan pada waktu pralaya menjadi halus, dan pada penciptaan menjadi kasar. (Maswinara, Hal.32). Menurut filsafat Vaisesika tidak ada penciptaan dan penghancuran. Yang ada adalah suatu proses keteraturan dan moral yang secara sistimatik mengkomposisi dan mendekomposisi suatu compound. Seorang diri yang individual dilibatkan dalam alam semesta karena adanya drsta.
Karma dari masing-masing roh sebagai akibat dari tindakannya sendiri yang tersimpan dalam catatan The Supreme Being, yang akan dikembalikan kepada sang diri dalam bentuk pahala. Konsep-konsep Vaisesika tentang Tuhan dalam kaitannya dengan pembebasan sang roh dan jalur pembebasan pada dasarnya sama dengan apa yang diajarkan oleh filsafat Nyaya.
0 Response to "Luar Biasa, Ternyata Atom Sudah Lama Dikemukan dalam Weda Sebelum Ditemukan Para Ahli"
Post a Comment