Pengertian Sad Anu Dharsana (Darsana) dan Bagian-Bagianya

HINDUALUKTA—Pernah mendengar Sad Anu Dharsana (Darsana)? Nah kalu belum silakan simak pembahasan dibawah ini! 

Sad Anu Dharsana adalah enam hal yang hendaknya senantiasa direnungkan oleh umat manusia khususnya umat Hindu dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Enam hal tersebut adalah kelahiran (janma), kematian (mrtyu), umur tua (jara), sakit (viyadhi), dukha dan dosa. Keenam hal diatas disebutkan dalam Bhagavadgita XIII.8, yang berbunyi:
"Indriatesu vairagyam
anahamkara eva sa
Janma mrtyu jara vyadhi
dukha dosa anu darsanam"
 
Yang Artinya:
Lepaskanlah indria dari ikatan benda-benda duniawi, bebaskan dari rasa egoisme dan senantiasa merenungkan permasalahan kelahiran (janma), kematian (mrtyu), umur tua (jara), sakit (vyadhi), dukha dan dosa.
1.    Kelahiran (Janma)
Umat Hindu dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan tantangan baik tantangan yang berasal dari dalam diri sendiri (sad ripu, sapta timira) maupun tantangan yang datangnya dari luar, dianjurkan oleh Weda untuk merenungkan enam hal penting di samping membebaskan diri dari ego atau ahamkara dan membebaskan diri dari ikatan duniawi.

Enam hal penting tersebut pasti akan dialami oleh setiap umat manusia selama selimut samsara masih membelenggu diri kita. Kelahiran yang berulang-ulang sebagai akibat belum pecahnya karmawasana hendaknya senantiasa direnungkan untuk memahami siapa sesungguhnya diri kita (Atutur ikang atma rijatinya) dan dari mana kita berasal. Pada tingkat kesadaran bahwa sang diri (atman) adalah / bersumber dari Brahman/Tuhan Yang Maha Kuasa maka sesungguhnya kita mempunyai kualitas yang sama dengan Sang Pencipta atau Sumber dari mana kita berasal. Kapan kita dapat menyatu dengan Sumber kita?  

Itulah perjalanan panjang yang harus dilalui oleh setiap manusia. Oleh karena itu Weda menganjurkan untuk merenungkan kelahiran kita untuk kemudian dapat memahami tujuan kelahiran kita ke dunia. Meningkatkan kualitas kehidupan untuk mencapai tujuan hidup berdasarkan keyakinan / sradha yang sungguh-sungguh dalam bingkai Panca Sradha, maka tidak ada pilihan lain bagi umat Hindu selain senantiasa membiasakan diri untuk berkarma baik (Abhyasa) dan senantiasa meninggalkan prilaku-prilaku buruk (tyaga), serta merealisasikan bhakti dalam kehidupan sehari-hari.
2.    Kematian (Mrtyu)
Hal yang kedua dari Sad Anu Dharsana adalah kematian. Setiap orang pasti akan mengalami kematian, karena kematian adalah jembatan bagi umat manusia agar jiwatman kita dapat kembali menuju ke asalnya. Kenapa Weda menganjurkan kita untuk merenungkan tentang kematian? Siapkah setiap orang menghadapi kematian? Kemungkinan jawabanya akan berbeda dari satu orang ke orang lain.

Namun jika kita lihat lebih dalam lagi barang kali tidak keliru kalau dikatakan bahwa setiap orang ada perasaan takut menghadapi kematian. Hal ini sangat rasional dengan berbagai macam alasan. Rasa takut meninggalkan anak-anak, istri, keluarga dan kerabat, meninggalkan harta benda, kedudukan dan jabatan dan bentuk-bentuk keterikatan lainnya. Intinya rasa takut itu muncul karena jiwa masih terbelenggu oleh ahamkara (ego). Semakin besar keterikatan seseorang kepada hal-hal yang bersifat duniawi maka semakin  besar rasa takut seseorang menghadapi kematian. 

Jika dikaitkan dengan tujuan kita lahir ke dunia maka sesungguhnya rasa takut akan kematian tersebut tidak perlu ada. Kita lahir ke dunia dengan tujuan yang mulia untuk meningkatkan kualitas hidup sampai pada saatnya nanti mencapai kebahagiaan yang tertinggi. Bekal apa yang kita bawa menuju alam setelah kita mati? 

Apakah kita akan disambut oleh bidadari atau oleh para algojo Dewa Yama atau bahkan sudah bisa mencapai kebahagiaan tertinggi tergantung dari karma wasana kita. Hal inilah yang perlu direnungkan oleh setiap umat Hindu untuk kemudian memahami dan akhirnya memunculkan kesadaran bahwa kematian adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertinggi. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik-sebaiknya dengan jalan merealisasikan ajaran Dharma dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga benar-benar "siap" ketika menghadapi kematian.
3.    Umur Tua (jara), Sakit (Viyadhi), Dukha dan Dosa
Diantara kelahiran dan kematian ada hal-hal yang akan dialami oleh manusia yaitu: umur tua, sakit, dukha dan dosa. Keempat hal ini juga dianjurkan oleh Weda untuk direnungkan agar kita bisa tabah menghadapi setiap cobaan serta dapat menghindari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan karmawasana (karma buruk) bertambah banyak. Sad Anu Dharsana menjadi rambu--rambu yang penting untuk kita renungkan sesuai dengan yang dianjurkan oleh Weda agar kita lebih tenang, tabah dan tidak terbelenggu rasa takut dalam menjalani kehidupan ini. Dengan memahami dan menyadari semua itu semoga kehidupan kita menjadi tenang, damai, dan dapat mencapai kebahagiaan.
Kesimpulan
Pada Intinya semua orang akan mengalami kelahiran, Umur tua, Sakit Dukha, Dosa dan akhirnya mengalami kematian. Maka dari itu perlu ada perenungan siapa anda sebenarnya. 

Sad Anu Darsana adalah perenungan hidup yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan di bumi ini yang dalam Bhagawad Gita XIII,8 disebutkan agar setiap saat merenungkan enam hal yaitu :

1. Janma | lahir sebagai manusia dan hendaknya dipahami sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri.
2. Mrtyu | karena mati itu sudah pasti renungkanlah sejak awal.
3. Jara | menjalani hidup tua dengan usia lanjut bukanlah baru kita renungkan saat kita sudah tua.
4. Vyadhi | seyogianya membangun hidup sehat sejak dini.
5. Dukha | dinamika hidup dibumi ini memang suka dan duka.
6. Dosa | menjauhkan hidup ini pada hidup bahagia apalagi sorga.

Demikian artikel ini semoga selalu mendapatkan pencerahan. Om Shanti shanti shanti Om.

0 Response to "Pengertian Sad Anu Dharsana (Darsana) dan Bagian-Bagianya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel