Drestadyumna Panglima Perang Pasukan Pandawa yang Jarang di Diketahui
HINDUALUKTA -- Banyak dari antara kita kenal sama yang namanya Srikandi atau Drupadi. Tapi pasti sedikit yang kenal sama tokoh yang satu ini. Yup, Drestadyumna memang tidak sepopuler saudari-saudarinya sementara di medan perang ketenarannya berada di bawah bayang-bayang Pandawa Lima.
Drestadyumna, Drupadi, dan Srikandi adalah putra-putri seorang raja bernama Drupada. Drestadyumna dan Drupadi konon adalah saudara kembar yang lahir dari upacara korban api yang dipersembahkan oleh Drupada pasca dikalahkan dan dipermalukan oleh Rsi Drona. Rsi Drona beberapa waktu yang lalu telah mengerahkan angkatan perang Hastina yang dipimpin oleh Pandawa, dan Kurawa menyerbu kerajaan Pancala yang dipimpin Drupada dan berhasil mengalahkan angkatan perang Pancala. Sebagai syarat pembebasan, Drona meminta separuh wilayah Pancala sebagai ‘pembalasan’ karena Drona dahulu tidak diakui sebagai saudara seperguruan oleh Drupada.
Meski separuh wilayah Pancala akhirnya dikembalikan pada Drupada, tapi Drupada yang terlanjur sakit hati memohon pada Agni untuk diberikan seorang anak lelaki yang sanggup membunuh Drona. Drupada akhirnya mendapatkan apa yang dia inginkan, plus bonus satu orang putri cantik bernama Drupadi yang kelak akan menikahi Pandawa.
Konon Drestadyumna dan Drupadi keluar langsung dalam wujud anak remaja. Drestadyumna adalah prajurit yang tangguh namun karena merasa ilmunya belum cukup matang, Drestadyumna malah berguru ke musuh ayahnya yakni Rsi Drona. Drona tak kuasa menolak sebab kode etiknya sebagai guru melarang ia menolak siswa yang berasal dari kasta kesatria.
Pasca selesai berguru pada Drona, Drestadyumna kembali ke Pancala dan menyaksikan saat adiknya dipersunting oleh Pandawa Lima. Pasca masa pembuangan Pandawa selama 13 tahun dan usaha perundingan yang dilakukan oleh Sri Krishna gagal, Drestadyumna diangkat menjadi panglima perang (senopati agung) pasukan Pandawa.
Dalam Bharatayudha ini, ia sempat adu jotos berkali-kali dengan Rsi Drona, tapi Drona selalu menang. Drona baru bisa dikalahkan oleh Drestadyumna pasca Bima membunuh seekor gajah bernama Aswathama dan Yudhistira berbohong pada Drona bahwa Aswathama yang dibunuh Bima itu adalah Aswathama putra Rsi Drona. Drona pun kehilangan semangat, menjatuhkan senjatanya, dan duduk bersimpuh di medan laga. Tapi baru sebentar saja, kepalanya sudah dipenggal oleh Drestadyumna.
Drestadyumna langsung mendapat perlakuan tidak simpatik baik dari pihak Kurawa maupun Pandawa karena aksinya ini, tapi dia tak terlalu ambil pusing sementara Sri Krishna dan Drupadi membela keputusan Drestadyumna itu.
Ketika perang Bharatayudha berakhir, Aswathama – putra Rsi Drona – menyusup ke perkemahan Pandawa dan membunuh Drestadyumna yang tidur satu kemah dengan Srikandi dan Pancawala (putra-putra Drupadi).
• Agni adalah salah satu dewa ‘super sibuk’ karena ia bertanggungjawab mendengar nyaris seluruh permohonan manusia. Selain itu ia juga bertanggungjawab sebagai Lokapala arah Tenggara dan turut tergabung dalam kelompok Astawasu.
• Dalam konsep Lokapala, Agni mewakili suatu sikap yang harus dimiliki oleh para raja yakni : harus membasmi semua musuhnya dengan segera.
• Unsur api yang diwakili Agni juga diidentikkan proses metabolisme makanan menjadi energi.
• Pewayangan Jawa menggabungkan antara Brahma – Sang Pencipta – dan Agni – dewa api – menjadi satu entitas tunggal bernama Batara Brama. Batara Brama sendiri adalah anak dari Batara Guru, memiliki seorang putri bernama Dresanala, dan cucu bernama Wisanggeni.
“Ketahuilah juga, O Raja, bahwa sang petarung berkereta kuda, Drestadyumna, memiliki sepotong jiwa Agni.”
(Mahabharatha – Adi Parwa, Shambawa Parwa, Bab LXVII)
Nama lain : Dhrishtadyumna, Draupada
Arti Nama : Penghancur Musuh, Putra Drupada
Ras : Manusia Awatara
Profesi : Pangeran Pancala, Senapati Agung Pandawa
Saudara : Drupadi dan Srikandi
Lawan Utama : Rsi Drona
0 Response to "Drestadyumna Panglima Perang Pasukan Pandawa yang Jarang di Diketahui"
Post a Comment