Pengertian Dewa Dalam Agama Hindu

HINDUALUKTA – Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) roh yang dianggap atau berkuasa dipercayai sebagai manusia halus yang berkuasa atas alam dan manusia; orang atau sesuatu yang sangat dipuja; gelar kasta (golongan) Brahmana.  Kemudian dalam Wikipedia dijelaskan bahwa Dewa (maskulin) dan Dewi (feminine) yaitu keberadaan supranatural yang nenguasai aspek-aspek tertentu dalam kehidupan manusia. Dewa atau Dewi disembah karena dianggap suci sehingga dihormati manusia.

Pengertian Dewa Dalam Agama Hindu
Pura Aditya Jaya Rawamangun (foto; Hindualukta0
Monier (1990:4925) menjelaskan bahwa Dewa adalah makhluk surge yang sangat mulia. F. Max Muller (1969:17) menjelaskan dalam Veda Tuha Yang Mahas Esa dan Para Dewa disebut dengan Deva atau Devata. Kata Deva (dewa) berarti cahaya, berkilauan, sinar gemerlapan. Dari semua arti diatas ditujukan kepada manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, juga pada Matahari atau Langit, termasuk Api, petir atau Fajar.

S. Radhakrishnan mengutip weda Nirukta VII.15 menjelaskan bahwa “Devo danad va dipanad va dyotanad va dyusthano bhavati itiva” yang berarti dewa adalah yang memberikan sesuatu kepada manusia. Tuhan yang Maha Esa disebut Deva oleh karenanya Ia memberikan segala isi alam ini. Matahari Langit dan Bulan adalah Deva-deva oleh karena mereka memberi cahaya kepada semua ciptaannya.

Dayananda Sarasvati (1981:93) mengutip Taittiriya Upanisad 1.11. yang berbunyi “Matrdevo bhava pitrdevobhava acaryadevo bhava atithidevo bhava” yang artinya seorang ibu adalah dewa, seorang bapak adalah dewa, seorang guru adalah juga dewa dan para tamu pun adalah dewa. Kempat dewa tersebut dianggap sebagai para dewa yang memiliki badan kasar.

Dewa atau Dewata jika dilihat dari arti katanya maka memiliki kesamaan yakni kata devata dibentuk dengan penambahan kata tambahan tal pada kata dasar Deva (deva+tal+r Atamane Padam (bahasa Sanskerta)= deva+ta+a=devata) sebagai penekanan menurut Astadhyayi karya Panini, tanpa menguba arti atau makna dari kedua kata itu sebagai dinyatakan dalam ungkapan berikut: deva+tal= devata (Astadhyayi V.4.27).

Menurut Svami Dayananda Sarasvati, kata Deva atau Dewa mengandung 10 arti dari urat kata divu, diantarnya yakni: bermain, penaklukan, aktivitas pada umumnya, kemuliaan atau keagungan, penghormatan, menyenangkan, kerinduan, tidur, keindahan 9kanti) dan kemajuan. Arti atau makna kata deva melingkupi dua hal yang sama. Perbedaan antara Deva (Tuhan Yang Maha Esa) dengan Deva (para Deva) adalah: seluruh deva atau devata menerima sinar Dari Tuha Yang Maha Esa (merupakan sinarNya) sedangkan Tuhan Yang Maha Esa memacarkan sendiri sinarNya itu.

Dalam teologi Agama Hindu kita jumpai demikian banya jumlah atau nama dewa-dewa itu, seperti misalnya dalam kitab Rg veda atau Atharvaveda yang menyebutkan jumlah dewa-dewa itu sebanyak 33 dewa. Dalam tradisi Hindu Indonesia, para adalah manifestasi Tuhan yang Maha Esa (Brahman). Para Deva atau daiwa adalah pengatur kehidupan manusia dan perantara Tuhan dalam hubunganya dengan umatnya. Adapun para Dewa yang cukup popular dalam ajaran agama Hindu seperti Tri Murti yakni Bahma, Wisnu dan Siwa. Kemudian Dewa Agni, Dewa Baruna, Dewa Aswin, Dewa Kubera, Dewa Indra, Dewa Ganesa, Dewa Surya, Dewa Yama, Saraswati, Laksmi, dan berbagai dewa lainnya.

Dalam bahasa Jawa, Dewa juga biasa disebut Gusti. Jika dilihat secara etimologi maka kata Deva berasal dari bahasa Sanskerta dari akar kata “Div” yang artinya Sinar. Jadi Dewa dapat diartikan sebagai Sinar Suci Tuhan Yang Maha Esa (Brahman). Jika dianalogikan maka seperti matahari dan sinarnya. Matahari Cuma ada satu tetapi dia memberikan banyak sinar dengan fungsi yang berbeda ke seluruh penjuru, ada yang ketimur, barat dan sebagainya.

Demikian artikel ini semoga bernfaat bagi kita semua. Om Santi Santi Santi Om.

0 Response to "Pengertian Dewa Dalam Agama Hindu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel