Pengertian Benang Tri Datu, Makna dan Sejarahnya
HINDUALUKTA -- Berbicara tentang Tri Datu, maka tentunya kita akan membahas tentang tiga jenis benang yang biasa digunakan umat Hindu pada tangan sebagai gelang atau dapat kita jumpai ketika umat Hindu melaksanakan suatu upakara tertentu. Benang ini terdiri dari tiga warna yakni merah, hitam dan putih.
Pengertian dan Makna Benang Tri Datu
Secara arti kata maka Tri Datu berasal dari bahasa sanskerta dari kata Tri yang artinya Tiga dan Datu yang artinya Raja atau Ratu. Tri Datu juga dapat diartikan sebagai Tiga (Tri) Elemen atau Warna (Datu). Dalam keyakinan umat Hindu Tri Datu diyaknini memiliki kekuatan magis dan bila digunakan akan selalu terlindung dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tiga Warna dalam Tri Datu memiliki nilai filosofis tersendiri. Warna merah dilambangkan sebagai Dewa Brahma yaitu Tuhan sebagai Pencipta, Warna Hitam dilambangkan sebagai Dewa Wisnu yaitu Tuhan sebagai Pemelihara dan Warna Putih sebagai Simbol Dewa Siwa atau Iswara Tuhan sebagai Pelebur. Jika di uraikan maka akan tampil seperti sebagai berikut:
Jika ketiga benang tersebut digunakan, Umat Hindu Percaya bahwa segala halangan akan terhindar. Hal-hal negatif seperti mejik, penyakit, serta kecelakan akan menjauh jika kita menggunakan gelang tri datu. Karena pada diri manusia terdapat tiga dewa yang selalu melindungi. Untuk itu, umat Hindu yang telah menggunakan gelang tri datu harus memiliki keyakinan penuh. Selain itu, gelang tri datu yang digunakan adalah gelang Tri datu yang telah di pasupati atau disucikan.
Selain sebagai simbol Tiga Dewa, Tiga warna dalam Benang tersebut juga sebagai simbol Kelahiran, Kehidupan dan kematian. Dimana semua manusia pasti akan melewati ketiga siklus Lahir, Hidup dan Mati. Dalam menjalani kehidupan manusia diharuskan untuk ingat terhadap Tuhan yang telah menciptakan, memelihara dan pelebur. Selain sebagai simbol Brahma Wisnu dan Siwa, Tri datu juga sudah menjadi identitas umat Hindu.
Sejarah Penggunaan Gelang Tri Datu
Berkaca pada masa lalu, maka dapat di simpulkan bahwa penggunaan gelang tri datu dimulai pada abab 14 - 15. Dimana pada saat itu, Raja Bali, Dalem Watu Renggong mengutus Patih Jelantik untuk menaklukan Dalem Bungkut (Raja Nusa). Dalam usaha menundukkan Raja Nusa, terjadi perjanjian antara Raja Nusa Dalem Bungkut dengan Raja Bali Dalem Watu Renggong. Perjanjian tersebut yakni bahwa bahwa Raja Bali harus melindungi Masyarakat Hindu yang taat terhadap Ida Sang Hyang Widhi dan para leluhurnya.
Bagi mereka yang tidak taat dan bakti kepada Tuhan dan leluhur (lalai) akan dihukum Ratu Rede Macaling. Hal ini ditandai dengan berbunyinya "Kulkul Pajenanengan" yang kini disimpan dan disungsung di puri agung klungkung. Kulkul ini akan berbunyi sebagai tanda bahwa akan ada malapetaka dan wabah. Pada saat itu juga terjadi penggunaan Gelang Tri Datu sebagai tanda atau simbol bagi umat yang taat dan bakti terhadap Tuhan dan leluhur, dan yang tidak taat terhadap Tuhan dan leluhur.
Seiring dengan perjalanan waktu gelang Tri Datu menjadi Identitas umat Hindu khususnya Etnis Bali. Gelang Tri Datu dijadikan sebagai aksesoris serta simbol Tuhan yang Maha Esa. Selain itu, juga digunakan dalam berbagai upacara yajna. Perlu diketahui bahwa gelang Tri datu yang memiliki nilai atau Power Magis (suci) adalah gelang Tridatu yang telah di Pasupati (disucikan). Bila mana tidak disucikan serta diyakini maka tidak ada bedanya benang biasa dipasaran.
Gelang Tri datu yang beredar di kalangan umat Hindu saat ini ada banyak macam diantaranya LIONG atau Tridatu Sisik Naga lambang utama kepemimpinan, SRIVATSA atau Tridatu Pusaran Air lambang kesejahteraan yang berkelanjutan, dan VASUKI atau Tridatu Kulit Kobra lambang penguasaan diri dan pembaharuan. Demikian artikel ini semoga bermanfaat.
- Warna Merah mewakili dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta.
- Warna Hitam mewakili dewa Wisnu sebagai Dewa Pemelihara.
- Warna Putih mewakili dewa Siwa atau Iswara sebagai dewa Pelebur.
Jika ketiga benang tersebut digunakan, Umat Hindu Percaya bahwa segala halangan akan terhindar. Hal-hal negatif seperti mejik, penyakit, serta kecelakan akan menjauh jika kita menggunakan gelang tri datu. Karena pada diri manusia terdapat tiga dewa yang selalu melindungi. Untuk itu, umat Hindu yang telah menggunakan gelang tri datu harus memiliki keyakinan penuh. Selain itu, gelang tri datu yang digunakan adalah gelang Tri datu yang telah di pasupati atau disucikan.
Selain sebagai simbol Tiga Dewa, Tiga warna dalam Benang tersebut juga sebagai simbol Kelahiran, Kehidupan dan kematian. Dimana semua manusia pasti akan melewati ketiga siklus Lahir, Hidup dan Mati. Dalam menjalani kehidupan manusia diharuskan untuk ingat terhadap Tuhan yang telah menciptakan, memelihara dan pelebur. Selain sebagai simbol Brahma Wisnu dan Siwa, Tri datu juga sudah menjadi identitas umat Hindu.
Sejarah Penggunaan Gelang Tri Datu
Berkaca pada masa lalu, maka dapat di simpulkan bahwa penggunaan gelang tri datu dimulai pada abab 14 - 15. Dimana pada saat itu, Raja Bali, Dalem Watu Renggong mengutus Patih Jelantik untuk menaklukan Dalem Bungkut (Raja Nusa). Dalam usaha menundukkan Raja Nusa, terjadi perjanjian antara Raja Nusa Dalem Bungkut dengan Raja Bali Dalem Watu Renggong. Perjanjian tersebut yakni bahwa bahwa Raja Bali harus melindungi Masyarakat Hindu yang taat terhadap Ida Sang Hyang Widhi dan para leluhurnya.
Bagi mereka yang tidak taat dan bakti kepada Tuhan dan leluhur (lalai) akan dihukum Ratu Rede Macaling. Hal ini ditandai dengan berbunyinya "Kulkul Pajenanengan" yang kini disimpan dan disungsung di puri agung klungkung. Kulkul ini akan berbunyi sebagai tanda bahwa akan ada malapetaka dan wabah. Pada saat itu juga terjadi penggunaan Gelang Tri Datu sebagai tanda atau simbol bagi umat yang taat dan bakti terhadap Tuhan dan leluhur, dan yang tidak taat terhadap Tuhan dan leluhur.
Seiring dengan perjalanan waktu gelang Tri Datu menjadi Identitas umat Hindu khususnya Etnis Bali. Gelang Tri Datu dijadikan sebagai aksesoris serta simbol Tuhan yang Maha Esa. Selain itu, juga digunakan dalam berbagai upacara yajna. Perlu diketahui bahwa gelang Tri datu yang memiliki nilai atau Power Magis (suci) adalah gelang Tridatu yang telah di Pasupati (disucikan). Bila mana tidak disucikan serta diyakini maka tidak ada bedanya benang biasa dipasaran.
Gelang Tri datu yang beredar di kalangan umat Hindu saat ini ada banyak macam diantaranya LIONG atau Tridatu Sisik Naga lambang utama kepemimpinan, SRIVATSA atau Tridatu Pusaran Air lambang kesejahteraan yang berkelanjutan, dan VASUKI atau Tridatu Kulit Kobra lambang penguasaan diri dan pembaharuan. Demikian artikel ini semoga bermanfaat.
terimah kasih, artikelnya bermanfaat
ReplyDeletemari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
ReplyDeleteBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.