Pengertian Sistem Tata Surya dan Susunannya
Pengertian Sistem Tata Surya dan Susunannya -- Pernahkah kamu amati langit pada malam hari? Benda-benda apa saja yang kamu lihat di langit? Pasti kamu akan melihat ribuan benda langit. Di antara benda-benda langit tersebut ada yang disebut bintang dan ada juga yang disebut planet. Ketika pagi menjelang, masihkah kamu dapat melihat benda-benda langit tersebut? Tentu saja tidak, karena di siang hari kamu hanya dapat melihat Matahari di langit. Ketika malam datang, barulah kamu dapat melihat kembali benda-benda langit tersebut. Mengapa demikian?
Peristiwa tersebut di atas akan kita pelajari dalam Bab 6 ini, yaitu sistem Tata Surya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem Tata Surya akan berpengaruh terhadap sistem kehidupan di Bumi. Maha besar Tuhan yang telah menciptakan alam dengan begitu agungnya. Oleh karena itu, marilah belajar dengan sungguhsungguh, senantiasa bersyukur serta berusaha untuk menjaga karunia-Nya sebagai wujud ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kelak menjadi manusia yang cerdas dan peduli terhadap semua ciptaan Tuhan SWT.
Ayo Kita Lakukan
- Ayo Amati
Perhatikan Gambar 6.2 di samping.
Bagaimanakah bentuk orbital planet-planet dalam Tata Surya?
- Diskusikan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari gambar tersebut?
Untuk lebih jelasnya mari kita lakukan kegiatan berikut.
Pemodelan Orbital Planet
1. Buatlah kelompok kerja yang terdiri atas 4 orang siswa.
2. Siapkanlah alat dan bahan sebagai berikut.
3. Lakukan langkah-langkah berikut.
a. Buatlah lingkaran dari benang dengan keliling 10 cm.
b. Letakkan kertas HVS A4 di atas karton.
c. Tancapkan sebuah pins di bagian pusat kertas HVS A4, yang berfungsi sebagai pins pusat.
d. Tancapkan sebuah pins dengan jarak 2 cm dari pins pusat.
e. Letakkan lingkaran benang yang telah dibuat di atas kertas HVS dan pastikan bahwa kedua paku pins yg telah ditancapkan sebelumnya berada di dalam lingkaran tersebut.
f. Letakkan pensil ke dalam salah satu sisi lingkaran benang tersebut, dan tariklah benangnya sampai meregang.
g. Gerakkan pensil mengelilingi kedua pins tersebut. (Pastikan benangnya tidak kendur dan ujung pensil menyentuh kertas HVS, sehingga pola garisnya tergambar di atas kertas tersebut).
h. Hitunglah Eksentris (ukuran orbit dalam suatu pola lingkaran yang terbentuk), pola yang tergambar dari kegiatan tersebut dengan menggunakan rumus berikut.i. Catat hasil penghitungan eksentris dari masing-masing pola yang terbentuk ke dalam Tabel 6.1.
j. Ulangi langkah a hingga i, dengan mengubah jarak pins dan keliling lingkaran dari benang sebagai berikut. Jarak pins 4 cm dan keliling lingkaran dari benang 14 cm. Jarak pins 6 cm dan keliling lingkaran dari benang 18 cm. Jarak pins 8 cm dan keliling lingkaran dari benang 22 cm.
4. Data Hasil Pengamatan
Diskusikan
- Bagaimanakah efek pengubahan jarak pins dan keliling lingkaran dari benang terhadap pola garis yang terbentuk?
- Pada percobaan keberapakah diperoleh eksentris terbesar?
- Bagaimanakah cara menurunkan eksentris dalam mengonstruksi pola garis dalam percobaan tersebut?
Simpulkan
Kesimpulan apa yang dapat dibuat, apabila pins pusat dianalogikan sebagai Matahari dan pola garis yang terbentuk dianalogikan sebagai orbital-orbital planet?
A. Sistem Tata Surya
Manusia telah melihat langit sejak ribuan tahun yang lalu. Pengamatan awal mencatat terkait perubahan posisi dari planet-planet dan mengembangkan ide-ide terkait tata surya yang didasarkan pada pengamatan dan kepercayaan.
Saat ini, manusia juga mengetahui objek di dalam sistem tata surya mengorbit pada Matahari. Selain itu, gravitasi Matahari juga memengaruhi pergerakan benda-benda dalam sistem tata surya sebagaimana gravitasi Bumi memengaruhi pergerakan bulan yang mengorbit padanya.
Pada awal tahun 1600an, Johannes Kepler seorang ahli matematika dari Jerman mulai mempelajari orbit planetplanet. Ia menemukan bahwa bentuk orbit planet tidak melingkar, tetapi berbentuk oval atau elips. Perhitungan lebih lanjut menunjukkan bahwa letak Matahari tidak di pusat orbit, tetapi sedikit offset. Kepler juga menemukan bahwa planet bergerak dengan kecepatan yang berbeda dalam orbitnya di sekitar Matahari. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 6.1 berikut.
Tata surya adalah susunan benda-benda lagit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata surya, planetplanet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi Matahari.
Tabel 6.1 menunjukkan bahwa planet yang dekat dengan Matahari bergerak lebih cepat daripada planet yang jauh dari Matahari. Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi Matahari disebut bidang edar dan bidang edar Bumi dalam mengelilingi Matahari disebut bidang ekliptika. Susunan Tata Surya terdiri atas Matahari, Planet Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid.
1. Matahari
Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat sistem tata surya. Tanpa energi intens dan panas Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi. Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu sebagai berikut.
Catatan: Bidang Ekliptika adalah bidang edar bumi dalam mengelilingi Matahari.
a. Inti Matahari, memiliki suhu sekitar 1,5 x 107oC yang cukup untuk mempertahankan fusi termonuklir yang berfungsi sebagai sumber energi Matahari. Energi dari inti akan diradiasikan ke lapisan luar Matahari dan kemudian sampai ke ruang angkasa.
b. Fotosfer, memiliki suhu sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km. Melalui fotosfer, sebagian besar radiasi Matahari ke luar dan terdeteksi sebagai sinar Matahari yang kita amati di Bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik Matahari, yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat dan dingin serta lebih gelap dari wilayah sekitarnya.
0 Response to "Pengertian Sistem Tata Surya dan Susunannya"
Post a Comment