Veda Sumber Segala Ilmu, Ini Buktinya
ALUKTA-- Banyak Manusia yang mengklaim bahwa apa yang dia temukan adalah hal yang baru. Padahal hal itu sudah ada dalam Veda. Meski tak semua penemuan-penemuan baru sudah adalah sebelumnya. Contonya ajah seperti dalam Reg Veda VIII. 72.16 mengatakan: “Adhuksat pipyusim isam urjam, suryasya sapta rasmibhih”, artinya, tumbuh-tumbuhan memperoleh energi dari cahaya matahari.
Yang artinya sebelumnya penemuan bahwa, tumbuhan dapat mengubah air (H2O) dan karbondioksida (CO2) menjadi gula dan oksigen (O2) dengan adanya zat hijau daun (klorofil) melalui bantuan sinar matahari (sinar biru dan sinar merah) yang disebut proses fotosintesis sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu namun baru di gali kembali setelah adanya alat-alat moderen. Ini membuktikan bahwa orang yang dulu jauh lebih pintar dari pada orang yang sekarang.
Selain itu, masih banyak juga ilmu lain yang sudah jauh terungkap sebelum diungkap kembali seperti dibawah ini:
- Dalam Reg Veda II,11.20 “Avartayat suryo na cakram”, artinya matahari berputar seperti sebuah roda pada sumbunya (matahari yang mengelilingi bulatannya). (Maswinara, 2008: 465-466). Lebih lanjut dalam Yajur Weda III.6: “Ayam gauh prsnir akramid, asadan mataram purah, pitaram caprayam svah”, artinya: bumi yang berbintik-bintik ini ada dan berputar dilangit seperti seorang ibu, ia berjalan mengelilingi matahari sebagai seorang ayah.
- Kemudian dikatakan juga pada Atharvaveda VIII.7.10: “Ugra ya visa-dhusanih osadhih”, artinya, tumbuh-tumbuhan menghancurkan pengaruh atmosfir yang beracun. Dalam ilmu ilmiah ini terbukti benar, dimana saat siang hari tumbuhan menyerap karbon dioksida (CO2) yang beracun di atmosfer, lalu memprosenya dan mengeluarkan oksigen (O2) yang digunakan mahluk hidup untuk bernafas.
- Penerapan ajaran agama Hindu terbukti secara ilmiah seperti dijelaskan alam Atharvaveda XIII.2.32 dijelaskan bahwa “Ahoratre pari suryam vasane”, Artinya: Siang dan malam adalah karena cahaya matahari. Penjelasannya: terjadinya siang dan malam karena pengaruh dari cahaya matahari, ketika bumi berputar pada porosnya (rotasi) selama 24 jam, maka salah satu sisi bumi yang bentuknya bulat akan terang sementara yang berada pada sisi yang berlawanan akan menjadi gelap.
- Dalam Yajurveda XVIII.13 dikatakan bahwa “Hiranyam ca me, ayas,ca me, syamam ca me, loham ca me, sisam ca me, trapu ca me,” Artinya, Semoga kami mendapatkan logam-logam berikut yang terkandung di dalam bumi, yaitu emas, besi, tembaga, logam merah (tembaga), timah hitam, seng dan timah putih. Penjelasannya: adanya logam mulia seperti emas dan sebagainya telah ada dalam kitab suci Veda sebelum ditemukan oleh para peneliti. (Gautama, 2014)
- Dalam Atharvaveda I.22.4 dikatakan “Atho haridravesu te, harimanam ni dadhmasi” Artinya, Haridra (Curcuma longa linn) menyembukan penyakit kuning. Ia juga menyembuhkan penyakit hati (liver). Penjelasannya: dalam ilmu kedokteran, kandungan dari ekstrak Curcuma longa linn dijadikan sebagai kapsul karena memiliki kandungan atiseptik yang dapat menghambat pertumbuhan virus. (Gautama, 2014)
- Lebih Laanjut dalam Atharvaveda XIX.9.10: “Sam no grahas candramasah, ayam adityas ca rahuna,” yang artinya, Semoga gerhana-gerhana matahari dan rembulan mendatangkan keuntungan buat kami. Dalam gerhana-gerhana ini mereka dibungkus oleh bayangan. Penjelasan: salah persepsi tentang bulan yang di caplok oleh raksasa Kala Rahu. Kala = waktu dan raha = gelap. Jadi Kala Rahu artinya waktu gelap yang terjadi di bumi akibat cahaya matahari terhalang oleh bulan. (Gautama, 2014)
- Kemudian dalam Reg Veda III.8.7 dikatakan bahwa “Te no vyantu varyam, devatra ksetraradhasah” yang artinya, Semoga pemberian pupuk dapat meningkatkan hasil panen kami. Penjelasannya: ternyata, sejak dahulu dalam Veda sudah dipaparkan bahwa dengan penggunaan pupuk yang benar tanaman akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan akan menjadi lebih subur ketimbang dengan tanaman yang tidak diberikan perlakukan apapun juga. (Gautama, 2014)
0 Response to "Veda Sumber Segala Ilmu, Ini Buktinya"
Post a Comment