Bolehkah Seorang Muslim Saleh Mempraktikkan Yoga?

Meditasi Yoga
HINDUALUKTA—(Oleh: Azadeh Moaveni) Untuk daftar panjang, banyak hal-hal yang orang lain cintai tetapi orang Islam seharunya membencinya seperti demokrasi, anjing, wanita dengan rambut terungkap dan juga Yoga (asli Filsafat Hindu). Semua ini dikarenakan ajaran agama yang melarang mereka. Terutama Fatwa yang dikeluarkan oleh orang pintar Islam seperti dewan mufti di Malaysia yang melarang Yoga bagi umat Islam, dan mengklaim bahwa ‘Oms’ sambil berkeringat (sweaty ‘Oms’) dan elemen Hindu lainnya dari 60 menit kelas yoga standar bias “merusak imam seorang Muslim”. Namun pernah kita berfikir panjang lebar darimana semua itu Muncul? Pikirkan itu!

Saya sudah berkeliling ke segitiga di Timur Tengah selama satu dekade, dan saya cemas bahwa semua pusat yoga favorite saya dan gurunya mungkin mendapat gangguan oleh sejenis polisi moral. Saya  juga khwatir tentang-teman saya yang melakukan yoga-jika ada satu hal yang membuat stres populasi seperti Tahran, Baghdad, dan Kairo benar-benar tidak perlu, itu kehilangan rasa aman, sarana dalam ruang relaksasi. Untungnya, saya menduga fatwa mufti iotu datang terlalu terlambat. Kaum Muslim, setidaknya orang-orang Timur Tengah, telah berlati yoga sejak pertengahan 1990-an, dan dibeberapa negara latihan Yoga sekarang adalah hal biasa seperti di Amerika.

Di Iran, dimana ulama yang suram tanpa kegembiraan telah mengecam pedas segala sesuatu dari pudel untuk celana-terselip-ke-sepatu, yoga cukup populeruntuk menjamin majalahnya sendiri dan pemerintah tidak rewel (tapi terimahkasih untuk membawahnya ke perhatian mereka, mufti Malaysia!). Diseluruh negeri, termasuk kota-kota religius seperti Masyhad, ada ribuan kelas yoga diadakan setiap minggu, dan ada kelas untuk setia yogi: untuk anak-anak, orang tua, orang yang kelebihan berat badan, spritual. Ada pusat yoga kontemplatif, pusat yoga beraroma nilam, pusat yoga Iyengar ketat, untuk orang yang sangat serius, dan kelas mengalir dipusat kebugaran untuk  perempuan dalam pakaian yang yang chic yang hanya ingin memperindah badanya.

Cinta Iran dengan Yoga adalah hal yang kompleks, yang lahir dari banyak faktor. Ada kekecewaan umum dengan Islam ortodoks ketat dan tarikan yang menyertainya kebentuk-bentuk alternatif spritualitas. Ada kecaman yang dihadapi perempuan dalam berolahraga diluar dengan pakaian tertutup, dan daya tarik lembut, olahraga dalam ruangan. Tambahkan kesemua itu bahwa fasion secara global tentang yoga dan tingginya ‘kecemasan dan depresi orang Iran’, dan anda memiliki kelas menengah cerdas yoga yang tulus pertama diselurh Timur Tengah.

Selama saya tinggal di Teheran, saya tidak pernah mendengar orang mengisyaratkan yoga tidak sesuai dengan Islam. Memang kelas yoga di kota dipenuhi sampai meluap dengan orang-rang beriman, instruktur yang memulai kelas dengan menghormati Nabi Muhammad pada hari ulang tahunya (maulid); kelas Ramadan dimana semua orang Berpuasa dan pergi semua makan bakmi pada akhir. Aebagaian tampak cukup masuk akal untuk menyadari bahwa anda bisa menurunkan atau menaikkan volume spiritualitas yoga seperti anda sukai.

Salah seorang teman perempuan saya bahkan menghadiri kelas yoga Sufi dimana guru memainkan daf (drum Persia Berbingkai) dan semua orang berjapa untuk Syiah Imam Ali. Banyak, seperti ibu saya, ingin mencatat kesamaan antara urutan gerak fisik shalat Muslim dan asana, mengklaim harmoni, atau setidaknya dasar bebas-fatwa, antara Isalam dan Yoga.

 Di Arab Timur Tengah, yoga masih banyak didomain para profesional muda (yuppies). Selama bertugas mempelajari ashtanga di Kairo, teman sekelas saya adalah kaum ekspatriat atau warga Mesir yang telah kembali dari Barat. Di Beirut, pusat yoga terbesar di kota menempati bangunan tua yang cantik di pusat Kristen, dan menarik murid-murid dari campuran danggih orang Kristen dan Muslim.
Orang Lebanon, bagaimanapun, cenderung memilih gym yoga. Menghadiri kelas yoga di salah satu dari banyak pusat kebugaran mewah kota bahwa menteri dapat chatting ditikar yoga mereka, dan bintang pop dapat memamerakan posisi berdiri diatas kepala mereka, cara mudah untuk berpusat pada diri dan terlihat pada saat yang sama.

Diseluru kelas yoga saya di Timur Tengah selama bertahun-tahun, saya selalu merasa bahwa semua orang ingin berada disana. Namun tampaknya ada beberapa Muslim diluar sana yang tidak yakin apakah yoga adalah hala, haram, makruh atau (yaitu, diperbolehkan, terlarang dan yang terakhir, diantara kategori yang dikenal sebagai “tidak menyukai,” termasuk kerang dan rokok dan hal-ha menarik lainya kaum Muslim yang saleh dapat mengambil bagian tanpa secara aktif dikutuk).

Pertanyaan apakah melakukan Yoga diperbolehkan? Memang muncul situs Web Muslim dan saya menemukan diri saya bartanya-tanya siapa Yogi meragukan mungkin telah ada dalam semua banyak kelas saya. Jenis orang tenang mengambil barisan belakang, yang dengan sengaja mengenakkan pakaian olaraga polos? Ibu rumah tangga saleh yang cerewet yang bosan selama latihan pernafasan? Bahwa para ahli forum dan mediator membuat aturan yang demikian kontrakdiktoris-beberapa mengatakan haram, sementara banyak lainnya menilai yoga tidak bahaya-menujukkan tidak ada posisi pasti Islam pada yoga, sama halnya tidak ada yoga yang baku.

Tempat yoga dalam kehidupan sebagaian besar umat Islam, saya bayangkan, tidak akan bergeser oleh fatwa mufti Malaysia. Mereka yang berlatih akan berlatih, yang super saleh akan mengerutkan kening, dan minoritas cemas akan mengajukan pertanyaan seperti ini. Muncul disitus Umma bertanya “tapi bagaimana jika seseorang mulai bisnis, misalnya spa, yang menawarkan yoga”?

Azadeh Moaveni adalah mantan koresponden Timur tengah untuk majalah Time. Dia melaporkan dari seluruh wilayah untuk banyak decade terakhir, dan berbicara Persia dan Arab. Buku-bukunya termasuk Lipstick Jihad, Honeymoon in Tehran, dan dia adalah-penulis-bersama dengan Shirin Ebadi, (pemenang Hadia Nobel Perdamaian) tentang Iran Awakening (kebangkitan Iran).

Sumber:MediaHindu

0 Response to "Bolehkah Seorang Muslim Saleh Mempraktikkan Yoga?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel