Pemprov Bali Gelar Seminar Seni dan Budaya di TMII

Pembukaan Seminar Seni dan Budaya Bali di TMII
HINDUALUKTA—Hari ini, Sabtu 19 September 2015, Kantor Perwakilan Provinsi Bali menggelar seminar yang bertajuk “Melalui Seminar Seni dan Budaya Bali Kita Membangun Harmoni dalam Dinamika Masyarakat Urban,” di Anjungan Daerah Bali Taman Mini Indonesia Indah.

Seminar ini dibuka langsung oleh perwakilan Gubernur Bali. Sekitar 70 orang yang ikut berperan didalamnya, yang terdiri dari perwakilan agama Hindu, Budha, Islam, Kristen dan beberapa organisasi Hindu seperti Prada. 

Seminar dimulai pukul 09:00 dengan narasumber pertama Dr. I Nyoman Yoga Segara. Dalam sambutannya, pria yang berprofesi sebagai peneliti di Bank Indonesia sekaligus Dosen STAH DNJ ini berharap agar para urbanisasi Bali tidak meninggalkan budaya Bali. Dia meminta agar masyarakat Bali yang ada di Ibu Kota tetap menerapkan Budaya Bali dalam kehidupanya. “Bagaimana Bali di Jakarta. Menyesuaikan budaya dengan lingkungan” kata dia.
Foto:Hindu Alukta
Menurutnya, agar penyesuaian itu bisa terjadi, maka harus diiringi dengan karakter yang baik. Sebab, dalam menerapkan budaya Bali di tempat baru seperti DKI, sangat susah. “Akhir dari pendidikan adalah karakter, jika karakter itu hilang maka semua akan hilang,” ujarnya.

Disisi lain, Prof. Dr. I Wayan Dibia mengatakan budaya memang sangat indah bila kita bisa menerapkannya dalam perbedaan. Sebab, kata Prof yang selaku narasumber kedua ini, budaya merupakan warisan luhur.

Untuk itu, kata dia, agar budaya tersebut bisa tetap harmonis, maka harus diterapkan melalui kesenian, pasalnya kesenian mampu mempersatukan masyarakat dalam perbedaan. 

“Dengan kesenian bisa membangun keharminisan di Masyarakat. Kesenian apapun melibatkan banyak orang, sehingga mereka bisa saling berbagi dan mendengarkan pendapat orang lain,”  kata dia.
Sesi Pertama Seminar Seni dan Budaya Bali
Wayan mengatakan, saat ini memang banyak kesenian yang berkembang tetapi disisi lain banyak yang hanya menganggab seni sebagai hiburan. Padahal seni bisa menjadi penghidupan dan kehidupan masyarakat. “Kesenian sebagai kehidupan dan penghidupan” tuturnya.
Sesi Kedua Seni dan Budaya Bali
Maka dari itu, kata dia, sebagai umat Hindu yang merupakan salah satu pencinta seni dan budaya bali maka wajib menjaga dan memberi pelajaran bagi generasi mudah agar bisa tetap lestari. Pasalnya seni dan budaya bisa menjadikan kehidupan multi agama bisa menjadi harmonis dan damai karena setiap orang yang memainkan seni harus kompak dan kerja sama.

“contonya tari kecap, setiap pemain music saling membutuhkan” ujarnya.

Sekedar diketahui, segala pembiayaan dan penyelenggaraan seminar ini diagarkan dalam DPBD provinsi bali yang tertuang dalam BPA dokumen penyelenggaran dampak perwakilan provinsi bali tahun anggaran 2015.

0 Response to "Pemprov Bali Gelar Seminar Seni dan Budaya di TMII"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel