Bentuk Canang yang Lazim Digunakan oleh Umat Hindu

Canang Sari

HINDUALUKTA-- Canang, merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh umat Hindu dalam usahanya melakukan pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi. Seperti telah dijelaskan dalam pendahuluan bahwa sarana upakara yadnya itu memiliki nilai religious sesuai dengan harapan masing-masing pemuja maka kehadiran canang sebagai sarana pemujaan juga bermacam-macam. Sehubungan dengan hal tersebut maka nama dan bentuk canang pun bermacam-macam. Berikut ini akan dijelaskan beberapa bentuk canang yang lazim digunakan oleh umat Hindu.

1. Canang genten;
Canang Genten berasal dari dua kata yaitu canang dan genten. Canang berasal dari urat kata cane (bahasa bali) yang berarti persembahan. Genten (bahasa Bali), berarti suci. Dengan demikian canang genten berarti canang suci. Seiring dengan pengertiannya tersebut, canang genten biasa digunakan sebagai sarana persembahan yang sangat sederhana jika dilihat dari bentuk dan sarana yang digunakan, juga senantiasa digunakan untuk menyertai/melengkapi segala bentuk persembahan, mulai segehan, peras, soda, daksina, pesucian dan yang lainnya.

2. Canang Sari
Bentuk Canang Sari tidak jauh berbeda dengan bentuk canang genten. Bahan-bahan yang digunakan hampir semuanya sama persis. Perbedaannya hanya pada penempatan sejumlah uang di atas canang genten yang disebut sesari. Canang sari biasanya digunakan sebagai persembahan baik kehadapan Ida Sang Hyang Widhi, para Pandita, Pinandita, Sarati Banten, Tukang dan yang lainnya.

3.Canang Tubungan

Pada prinsipnya canang tubungan sama dengan cacang pengerawos hanya lekesannya satu buah saja, dan mengandung makna sebagai simbul permohonan umat kepada Sang Hyang Widhi agar beliau bermanifestasi sebagai Ista Dewata, dan berstana sesuai dengan fungsinya untuk menganugrahkan suatu kekuatan. Canang tubung dipergunakan pada upakara penuntunan, pemendakan, dan pada upakara pasupati.

4. Canang Pengeraos
Alasnya dibuat segi empat (taledan/ceper yang agak besar), diatasnya diisi empat buah celemi. Masing-masing celemik diisi : kapur sirih, Irisan buah pinang, sedikit gambir, sedikit tembakau.