Makna dan Fungsi Plangkiran (Pelangkiran) di Kamar
Plangkiran |
HINDUALUKTA-- Plangkiran merupakan salah satu sara untuk melakukan persembayangan bagi umat Hindu. Sehingga setiap kamar bagi Umat Hindu dilengkapi dengan Pelangkiran. Namun apakah kalian tau makna dan fungsi plangkiran tersebut?
Nah untuk mempersingkat langsung ajah yah. Berdasarkan Lontar Aji Maya Sandhi, pada dahulu kalah ketika manusia sedang tidur maka Kanda Pat itu keluar dari tubuh manusia dan bergentayangan, ada yang duduk di dada, di perut, di tangan dsb. Sehingga mengganggu tidur manusia; oleh karena itu perlu dibuatkan pelangkiran untuk stananya agar mereka dapat melaksanakan tugas sebagai penunggu urip.
Jika itu dilaksanakan maka manusia akan tidur dengan tenang dan nyenyak karena sudah ada yang menjaga dari segala bentuk gangguan roh jahat.
Pelangkiran dari kayu di atas tempat tidur, sebagai stana Kandapat, sedangkan Kandapat diwujudkan dalam bentuk daksina lingga, yakni sebuah daksina yang dibungkus dengan kain putih/kuning.
Kemudian dihaturi banten tegteg-daksina-peras-ajuman (pejati) dan setiap bulan purnama dibaharui/diganti, daksina lingganya tidak perlu diganti (biarkan selamanya di situ)
Setiap hari dihaturi banten saiban/jotan
Setiap mau meninggalkan rumah pamit ke Kandapat dan pulangnya membawa oleh-oleh makanan/kuwe, dll. sekedarnya saja, tanda ingat.
Kalau gajian/mendapat hasil uang, dihaturkan dahulu di situ, biarkan semalam, keesokan harinya baru ‘dilungsur’ .
Setiap mau tidur sembahyang, seraya memohon ke Kandapat menjaga kita selama tidur.
"Om Asato Ma Sat Gamaya, Tamaso Ma Jyotir Gamaya Mrityor Mamritan Gamaya"
Artinya :
"Oh Sanghyang Widhi Wasa, Tuntunlah Kami Dari Jalan Sesat Ke Jalan Yang Benar, Dari Jalan Gelap Ke Jalan Yang Terang Hindarkan Kami Dari Kematian Menuju Kehidupan Sejati."
Kemudian dihaturi banten tegteg-daksina-peras-ajuman (pejati) dan setiap bulan purnama dibaharui/diganti, daksina lingganya tidak perlu diganti (biarkan selamanya di situ)
Setiap hari dihaturi banten saiban/jotan
Setiap mau meninggalkan rumah pamit ke Kandapat dan pulangnya membawa oleh-oleh makanan/kuwe, dll. sekedarnya saja, tanda ingat.
Kalau gajian/mendapat hasil uang, dihaturkan dahulu di situ, biarkan semalam, keesokan harinya baru ‘dilungsur’ .
Setiap mau tidur sembahyang, seraya memohon ke Kandapat menjaga kita selama tidur.
"Om Asato Ma Sat Gamaya, Tamaso Ma Jyotir Gamaya Mrityor Mamritan Gamaya"
Artinya :
"Oh Sanghyang Widhi Wasa, Tuntunlah Kami Dari Jalan Sesat Ke Jalan Yang Benar, Dari Jalan Gelap Ke Jalan Yang Terang Hindarkan Kami Dari Kematian Menuju Kehidupan Sejati."
suksma artikelnya bagus
ReplyDeleteSangat membantu, terimakasih!
ReplyDeletesuksma infonya. tyang jadi mengerti sekarang. seoga umat hindu semuanya tahu makna ini.
ReplyDeletesuksma niki. sampun berbagi untuk tyang, semoga semua tahu arti ini
ReplyDelete