Alasan Mengapa Leak Identik Dengan Kuburan
Ilustrasi |
HINDUALUKTA-- Seperti kita ketahui bahwa Leak Identik dengan Kuburan. Sehingga sering disalah artikan bahwa Leak adalah pemakan mayat dan Ilmu untuk meningkat ilmu hitam. Padahal itu adalah kesalahan besar.
Leak sangat di Identikan dengan kuburan karena Kuburan adalah tempat yang ideal, karena selain sepi, kuburan juga adalah tempat suci. Ajaran Tantra umumnya adalah ajaran sangat rahasia, sehingga orang yang mempelajari ilmu ini harus di tempat yang sepi [jarang didatangi orang].
Kuburan adalah tempat suci dimana para roh berkumpul dalam pergolakan bathin dan pergolakan berbagai macam energi.
Karena itulah dalam tradisi leak, seorang guru menginiasi dan merajah muridnya di kuburan.
Siapapun kita [orang kaya-miskin, terhormat-hina, cerdas-bodoh, sukses-gagal] semuanya akan berakhir di kuburan. Sehingga salah satu tugas praktisi Tantra adalah melakukan meditasi kematian di kuburan.
Dalam Tantra ini disebut Meditasi Kavalika, belajar mati.
Kalau kita rajin meditasi kematian, merenungkan kematian, melepas roh dari tubuh, kita bukan saja akan menemukan makna kehidupan disana, tapi sekaligus juga ketika kita mati kita sudah benar-benar sangat siap menyambut kematian. Di Jawa, tradisi Tantra ini di sebut tirakat.
Salah satu tugas dharma praktisi Tantra adalah membimbing roh-roh yang kebingungan di alam kematian menuju cahaya [jyoti] yang bisa mengantarnya ke alam-alam luhur [sesuai karma masing-masing].
Sehingga ketika ada orang baru meninggal, praktisi Tantra wajib datang ke kuburan untuk setidaknya [minimal] memberikan berkah doa kepada yang meninggal.
Sambil membawa kelapa gading untuk dipercikkan sebagai tirta, praktisi liyak memberi berkah doa :
"ong, gni brahma anglebur panca maha butha, anglukat sarining merta, mulihankene kite ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahutama, ong rang sah, prete namah".
Seperti halnya perkumpulan spiritual lainnya, pada hari-hari tertentu [umumnya malam kajeng kliwon] para shakta aji pangliyakan akan berkumpul untuk mengadakan puja bakti bersama memuja Shiva, Durga dan Bhairawi. Ini biasanya dilaksanakan di Pura Dalem, Pura Prajapati atau di Kuburan. Ini sering disalahpahami oleh orang awam sebagai sangkep leak.
Baca:
Pengertian Leak Ajaran Dharma
Tingkatan Tingkatan Leak dan Penyimpangan Aji Pangliyakan
Langkah Proses Belajar Aji Pangliyakan Secara Umum
Baca:
Pengertian Leak Ajaran Dharma
Tingkatan Tingkatan Leak dan Penyimpangan Aji Pangliyakan
Langkah Proses Belajar Aji Pangliyakan Secara Umum
Saya sedikit bingung dengan kalimat di atas yang menyatakan bahwa kuburan itu adalah tempat suci.. yang menjadi pertanyaan saya mangapa orang yang datang dari kuburan setelah ikut acara pengabenan di sarankan untuk mketis yeh cacapan didapur?,. apakah karena ada sangkut pautnya dengan kuburan???
ReplyDelete