Shukra Guru Para Asura dan Awatara Sadewa

SHUKRA – VENUS, GURU PARA ASURA
Nama Lain : Shukracharya
Arti Nama : Yang Terang dan Murni
Ras : Dewa, Asura
Golongan : Daitya, Asura, Nawagraha
Kediaman : Venus / Patalaloka
Pasangan : Urjaswathi
Anak : Dewayani
Awatara : Sadewa
Peran : Dewa Junjungan Praktisi Ayurvedha, Guru Para Asura, Penguasa Rasi Taurus dan Libra.
Murid Utama : Mahabali dan Bisma

Shukra Guru Para Asura dan Awatara Sadewa
LEGENDA
Shukra adalah dewa yang berkuasa atas planet Venus. Legenda menyebutkan bahwa ia adalah putra dari Maharsi Bhrigu, salah satu dari para Prajapati – anak-anak Brahma yang diciptakan Trimurti Brahma untuk menjadi fasilitator dan asisten Brahma dalam pross penciptaan. Ibunya bernama Usana (fajar) alias Pulomaa alias Kawyamata. Shukra adalah sepupu sekaligus Brihaspati (Jupiter) yang menjadi guru para dewa.

Pada masa mudanya, Shukra berguru kepada Maharsi Angirasa (salah satu Sapta Rsi yang kelak dikenal sebagai penyusun sebagian besar sajak dalam Atharwaweda) yang juga merupakan ayah dari Brihaspati. Dalam mengajar, Angirasa lebih memperhatikan dan menyayangi putranya sendiri daripada Shukra. Merasa disepelekan dan tidak diperhatikan, Shukra kemudian berguru kepada Sapta Rsi lain yakni Gotama (bukan, ini bukan Sidharta Gautama). Dalam masa ini, ibu dari Shukra yakni Usana melindungi beberapa Asura yang datang kepadanya. Para dewa, atas petunjuk Wisnu, menyerbu kediaman Usana namun sukses dibuat tertidur atau membatu oleh kekuatan Usana. Wisnu yang melihat kondisi ini akan sangat merugikan para dewa langsung memenggal kepala Usana dengan Cakra Sudarsana.

Meski pada akhirnya Bhrigu berhasil menghidupkan Usana kembali, Shukra terlanjur marah besar akibat tindakan Wisnu itu. Shukra kemudian menolak mengikuti jejak sepupunya Brihaspati yang memihak para dewa dan menjadi pemuja Wisnu. Ia kemudian beralih menjadi pemuja Siwa dan bersumpah akan menjadi ‘rival abadi’ Brihaspati dengan menjadi guru para Asura. Asura-asura yang mengikuti petunjuk Shukra banyak memenangkan pertempuran dengan para dewa, terutama Mahabali yang berhasil mengusir Indra dari kahyangan dan menjadi raja kahyangan selama beberapa saat.

Meski terkenal ‘lebih pandai’ daripada Brihaspati, Shukra tidak pernah benar-benar bisa mengalahkan para dewa terutama jika Wisnu sudah ikut campur seperti pada kasus kemunculan Wamana Awatara di hadapan Mahabali. Walaupun Shukra sudah berkali-kali mengajukan protes pada Mahabali yang berjanji mengabulkan permintaan brahmana cebol yang juga Awatara Wisnu itu, Mahabali tetap tidak mendengarkannya. Kesal dengan perilaku Mahabali yang sudah pasti akan membawa kekalahan (lagi) bagi bangsa Asura, Shukra pun pergi dari istana Mahabali.

Berabad-abad kemudian, Shukra muncul kembali pada era Mahabharata sebagai salah satu dari para guru Bhisma. Shukra mengajari Bhisma muda segala hal mengenai politik dan setelah itu kisah Shukra tidak pernah terdengar lagi.

SADEWA
Sadewa atau Sahadewa, bungsu dari Pandawa Lima serta saudara kembar dari Nakula, dalam versi Indianya konon sangat ahli dalam bidang astrologi. Beberapa kisah menyebutkan bahwa kelebihannya dalam bidang astrologi ini dikarenakan Sadewa merupakan inkarnasi (awatara) dari Shukra.

• Meski memihak para Asura, ia tidak benar-benar ‘jahat’. Ada kalanya ia membantu para dewa dan mengajari beberapa manusia tentang mantra-mantra pemujaan pada Siwa.
• Dalam konflik antara Chandra – Brihaspati yang saat itu memperebutkan Tara (istri Brihaspati yang selingkuh dengan Chandra), Shukra tentu saja memihak pada Chandra.
• Hari Sakral bagi Shukra adalah Jumat.

Agung Joni
21 april 2016

0 Response to "Shukra Guru Para Asura dan Awatara Sadewa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel