Pengertian Catur Paramitha dan Bagian-Bagiannya Serta Contohnya
HINDUALUKTA -- Secara etimologi Catur Paramitha (bhs Sanskerta) berasal dari dua kata yakni Catur yang artinya empat dan Paramitha yang berarti sifat dan sikap utama. Jadi dengan demikian Catur Paramitha dapat diartikan sebagai empat macam sifat dan sikap utama yang patut dijadikan landasan bersusila.Catur Paramitha juga bisa diartikan sebagai empat bentuk budi luhur dalam diri manusia atau empat sifat-sifat Ketuhanan yang ada di dalam pikiran, ucapan dan badan manusia.
Perbuatan berbudi luhur wajib menjadi panutan dalam kehidupan manusia sebab dengan adanya perbuatan yang luhur, maka kehidupan menjadi baik. Manusia akan lebih muda mencari teman baik yang akan menyayanginya seperti keluarga sendiri. Sebaliknya jika catur paramitha tidak dilaksanakan dengan baik maka hidup akan menjadi susah. Teman-teman menjadi jauh. Orang tua dan guru juga menjadi tidak sayang. Oleh karena itu hendaknya manusia melaksanakan ajaran catur paramitha dengan tulus iklas.Ada pun bagian dari catur paramitha diantaranya yakni Maitri, Karuna, Mudita, dan Upeksa. Keempat bagian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Maitri atau Lemah Lembut
Maitri berasal dari kata mitra, artinya berteman atau bersahabat yang tulus dengan sesama dan alam semesta. Manusia hendaknya memiliki sifat lemah lembut terhadap semua makhluk hidup. Maitri juga dapat di defenisikan sebagai senang mencari teman bergaun. Dalam kehidupan masyarakat bisa menempatkan diri, memiliki ramah-tamah, serta menarik hati segala perilakunya sehingga menyenangkan orang lain dalam diri pribadinya.
2. Karuna atau Belas Kasihan
Karuna dapat diartikan sebagai cinta kasih atau sikap luhur atau belas kasihan terhadap orang yang menderita. Sebagai manusia yang berasal dari satu sumber yaitu Brahman, maka manusia harus hidup saling berbelas kasihan. Manusia hendaknya selalu memupuk rasa kasih sayang terhadap semua mahluk agar tidak ada yang menderita. Contoh kecilnya misalnya jika ada yang kelaparan maka yang memiliki uang lebih harus membantu yang susah.
3. Mudita atau Sifat dan Sikap Menyenangkan Orang Lain
Mudita atau bersimpati atau turut merasakan kebahagiaan maupun kesusahan orang lain. Mudita adalah ekspresi manusia dalam pergaulan seperti selalu memperlihatkan wajah yang riang gebira, penuh simpatisan terhadap yang baik serta sopan santun.
4. Upeksa atau Toleransi
Upeksa adalah prilaku manusia yang senantiasa mengalah demi kebaikan, walaupun tersinggung perasaan oleh orang lain, ia tetap tenang dan selalu berusaha membalas kejahatan deman kebaikan bisa juga dimaksud dengan ( tahu mawas diri ). Upeksa juga merupakan Sikap luhur ditunjukkan dengan selalu berempati atau menghargai keadaan orang lain.
Contoh Catur Paramitha
Berdasarkan penjelasan di atas maka contoh dari Maitri, Karuna, Mudita, dan Upeksa dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Contoh Maitri: Manusia Hendaknya tidak melakukan / berbuat bencana yang bersifat maut ( Anta Kabhaya ) atau jangan membenci.
- Contoh Karuna: Manusia hendaknya pantang melakukan perbuatan yang menyebabkan terjadinya penderitaan, tersiksa, kesengsaraan, atau jangan bengis.
- Contoh mudita: Manusia hendaknya jangan melakukan perbuatan yang dapat menyebabkan orang lain susah, atau jangan memiliki rasa iri hati kepada orang lain.
- Contoh upeksa: Manusia hendaknya pantang menghina orang lain, memandang rendah orang lain, menindas orang lain, atau selalu dapat berusaha mengendalikan dorongan hawa nafsu jahat.
Demikian penjelasan dari Catur Paramitha dan Bagia-Bagiannya Serta Contohnya. Semoga tulisan ini bermanfaat. Om Santi Santi Santi Om.
0 Response to "Pengertian Catur Paramitha dan Bagian-Bagiannya Serta Contohnya"
Post a Comment