Isi Pokok Catur Weda dan Pembagianya Serta Penjelasanya

HINDUALUKTA -- Secara ethimologi Weda berasal dari bahasa sansekerta dari kata Vid yang berarti mengetahui atau pengetahuan. Jadi Weda dapat di artikan sebagai ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi serta berasal dari Hyang Widhi Wasa. Kendati demikian, tidak semua ilmu pengetahuan dapat disebut sebagai Veda. Veda adalah ilmu pengetahuan yang mengandung tuntunan rohani agar manusia mencapai kesempurnaan hidup atau paravidya. Veda juga mengandung ilmu pengetahuan tentang ciptaan Brahman atau aparavidya untuk tujuan memuliakan hidup manusia dan alam semesta. 


Secara garis besar Weda dapat dibagi menjadi dua bagian yakni Weda Sruti dan Weda Smerti. Kata Weda berasal dari bahasa Sansekerta dari akar kata "Vid" (Wid), yang berarti tahu (mengetahui) dan kata Veda (Weda) berarti pengetahuan (pengetahuan suci). Kalau kata weda ditulis dengan aksara (a panjang), maka kata Weda berubah artinya menjadi suatu kata-kata yang diucapkan dengan aturan-aturan tertentu atau dilagukan. Kelompok Weda Sruti isinya hanya memuat wahyu, sedangkan kelompok Smerti isinya bersumber dari Weda Sruti, jadi merupakan manual, yakni buku pedoman yang sisinya tidak bertentangan dengan Sruti. Baik Sruti maupun Smerti, keduanya adalah sumber ajaran agama Hindu yang tidak boleh diragukan kebenarannya.

Karena pada artikel ini kita akan focus membahas mengenai Catur Weda maka disini kita hanya membahas tentang Veda Sruti yaitu kitab wahyu yang diturunkan secara langsung oleh Tuhan (Hyang Widhi Wasa) melalui para maha Rsi. Sruti adalah Weda yang sebenarnya (originair) yang diterima melalui pendengaran, yang diturunkan sesuai periodesasinya dalam empat kelompok atau himpunan. Oleh karena itu Weda Sruti disebut juga Catur Weda atau Catur Weda Samhita (Samhita artinya himpunan). Adapun kitab-kitab Catur Weda tersebut adalah:

Catur Weda dan Isi Pokoknya

1. Rg Weda Samhita atau Singkatnya dikenal Rg. Weda 

Rg Weda merupakan Weda yang tertua. isinya yakni nyanyian-nyanyian pujaan, terdiri dari 10.552 mantra dan seluruhnya terbagi dalam 10 mandala. Mandala II sampai dengan VIII, disamping menguraikan tentang wahyu juga menyebutkan Sapta Rsi sebagai penerima wahyu. Wahyu Rg Weda dikumpulkan atau dihimpun oleh Rsi Pulaha. Walapaun demikian ada juga yang mengata Rg Weda Samhita disusun oleh Bhagawan Byasa yang dibantu oleh Bhagawan Pulaha.

2. Yajur Weda Samhita

Yajur Veda Samhita terbagi menjadi dua yakni (a) Sukla Yajur Veda dan (b) Kresna Yajur Veda. Sukla Yajur Veda terbagi lagi menjadi tujuh yakni kitab Sakha, Kitab Brahmana, kitab Aranyaka, kitab Upanisad, Kitab Kalpa, Kitab Pratisakya dan kitab Anukramani. Kitab Sakha dibagi lagi menjadi dua yakni Vajasayani dan Kanpa. Kemudian Kitab Brahmana hanya dibagi satu yakni Satapatha.

Selanjutnya Kitab Aranyaka dibagi juga menjadi dua yakni Bhradaranyaka (Talavabara) dan Jaiminiyopanisad. Selanjutnya Kitab Upanisad dibagi menjadi dua yakni Bhradaranyaka dan Isyavasya. Begitu pula dengan kitab Kalpa dibagi dua yakni Srautasutra yang terbagi lagi menjadi satu yakni Katyayana dan Grhayasutra yang terbagi juga menjadi satu yakni Paraskara. berikutnya Kitab Pratisakya hanya memiliki satu bagian yakni Sukla yajuh Anukraman. Dan yang terakhir Kitab Anukramani dibagi menjadi tiga yakni Sukla yajuh, Nigama Parisista dan Yajurvidhana.

Kemudian bagian kedua dari Yajur Veda Samhita yakni Kresna Yajur Veda, dibagi juga menjadi tujuh yakni kitab Sakha, Kitab Brahmana, kitab Aranyaka, kitab Upanisad, Kitab Kalpa, Kitab Pratisakya dan kitab Anukramani.  Kitab Sakha dibagi menjadi tiga yakni Taittriya, Maitrayani dan Kattha. Kemudian kitab Brahmana hanya dibagi satu yakni Taittriya. Selanjutnya kitab Aranyaka dibagi menjadi dua yakni Taittriya dan Maitrayani. Kitab upanisad dibagi tiga yakni Taittriya, Maitrayani dan Kattha. Kitab Kalpa hanya dibagi dua yakni Srautasutra dan Ghya Sutra. Srautasutra terbagi lagi menjadi enam yakni Baudhayana, Apastamba, Balkhanasa, Bhradvaja, Manava dan Hiranyakasi. Begitu pula dengan Ghya Sutra dibagi menjadi enam yakni Baudhayana, Apastamba, Balkhanasa, Bhradvaja, Manava dan Hiranyakasi. Kitab Pratisakya hanya terdiri dari satu yakni Taittiriyaratisakhya. Selanjutnya kitab Anukramani dibagi menjadi dua yakni Kitab Yajuvarsarvanukramani dan Kitab Kandanu Kramani.

3. Sama Veda Samhita 

Sama Veda Samhita terbagi menjadi enam bagian yakni Kitab Sakha, Kitab Brahmana, Kitab Aranyaka, Kitab Upanisad, Kitab Kalpa, dan Kitab Anukramani). Kitab Sakha dibagi menjadi tiga yakni Kautumi, Jaiminiya dan Ramayaniya. Kitab Brahmana dibagi menjadi tujuh yakni Tardya (yang terbagi menjadi lima yakni Pancavimsa, Sadvimsa, Adbuta, Mantra dan Chandogya), Arseya, Vamsa, Samhitopanisad, Jaiminiyopanisad, Talavakara, dan Samavidana. Kitab Aranyaka dibagi menjadi dua yakni Jaiminiyopanisad dan Talavakara. Kitab Upanisad juga begitu dibagi dua yakni Chandogya dan Kena. Kitab Kalpa dibagi tiga yakni Srauta (dibagi tiga yakni Masaka, Latyayana dan Drahyayana), Grhya Sutra (dibagi dua yakni Goghita dan Khadira), dan Dharma Sutra (terbagi satu yakni Gautama). Kitab Terakhir dari Sama Veda Samhita yakni Anukramani hanya terbagi satu yakni Samavidhana.

4. Atharva Veda Samhita 

Atharva Veda Samhita dibagi menjadi enam yakni Kitab Sakta, Kitab Brahmana, Kitab Upanisad, Kitab Kalpa, Kitab Pratisakhya, dan Kitab Anukmanikramani. Kitab Sakha dibagi dua yakni Sunaka dan Paippalada. Kitab Brahmana hanya terbagi satu yakni Ghopatha. Sedangkan Kitab Upanisad dibagi tiga yakni Prasna, Manduka dan Mandhukhya. Kitab Kalpa dibagi dua yakni Srauta Sutra (terbagi satu yakni Valtana), dan Grhya Sutra (terbagi juga menjadi satu yakni Kausika).  Selajutnya Kitab Pratisakhya hanya terdiri satu yakni Atharva Pratisakhya. Sedangkan Kitab Anukmanikramani terbagi dua yakni Brhatsarvanu Karmani dan Atharvavudana.

Demikianlah pembagian Veda Sruti diatas. Yang Perlu kita ketahui bahwa keempat Veda Sruti diatas yakni Rg Veda Samhita, Yajur Veda Samhita, Sama Veda Samhita, dan Atharva Veda Samhita, masing-masing memiliki (a) Kitab Sakha, (b) Kitab Brahmana, (c) Kitab Aranyaka, (d) Kitab Upanisad, (e) Kitab Kalpa, (f) Kitab Pratisakya, dan (g) Kitab Anukramani. Weda itu sebagian besar adalah nyanyian-nyanyian untuk memuja Tuhan. Nyanyian-nyanyian itu adalah nyanyian suci yang berbentuk puisi. Peraturan-peraturan puisi dalam Weda disebut Chanda. Orang yang menghayati dan mengamalkan ajaran Weda akan mendapatkan kerahayuan. Bahasa yang dipakai dalam Weda adalah bahasa Sansekerta. 


0 Response to "Isi Pokok Catur Weda dan Pembagianya Serta Penjelasanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel