Sarana dan Upacara Yadnya dalam Agama Hindu

HINDUALUKTA -- Berbicara tentang Yadnya, maka sudah tentu tidak terlepas dengan sarana atau peralatan yang diperlukan atau dipergunakan dalam kelancaran pelaksanaan korban suci (Yadnya) itu sendiri. Sarana upacara Yadnya sangat penting artinya untuk keberhasilan dan suatu Yadnya yang dipersembahkan oleh umat Hindu. Dalam umat Hindu mempersembahkan Yadnya tentu ditunjang oleh adanya berbagai sarana. Dengan adanya sarana tersebut, maka umat Hindu dapat menghubungkan diri atau menyatukan diri dengan penuh kesucian ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya yang sedang dipuja. Boleh dikatakan bahwa sarana upacara Yadnya itu sebagai media konsentrasi untuk dapat mendekaikan dan menyatukan diri dengan Hyang Pencipta atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya. Dengan menggunakan sarana upacara Yadnya tersebut bahwa umat Hindu tidak saja hanya dapat menghubungkan diri dengan Hyang Penciptanya, tetapi dapat pula menciptakan suasana yang harmonis dengan semua ciptaan-Nya, seperti keharmonisan atau tata sukerta dengan alam semesta/lingkungan, keharmonisan atau tata sukerta dengan binatang/hewan, keharmonisan atau tata sukerta dengan tumbuh-tumbuhan, keharmonisan atau tata sukerta dengan sesama manusia, keharmonisan/tata sukerta dengan para pitara (roh suci leluhur), serta keharmonisan yang  lainnya dalam kehidupan di dunia ini. 




Segala jenis sarana upacara Yadnya yang dipergunakan oleh umat Hindu tentunya memiliki makna/arti dan fungsi yang sangat mulia dan memiliki nilai kesucian dan nilai spiritual yang tinggi sesuai dengan jenis Yadnya yang sedang dipersembahkan. Melalui sarana-sarana yang dipergunakan dalam berYadnya, tentunya mempunyai suatu harapan suci agar pelaksanaan Yadnya mencapai kesempurnaan baik secara material maupun spiritual, sehingga tujuan hidup sesuai dengan ajaran agama Hindu dapat tercapai yaitu Moksartham jagadithava ca iti dharma atau tercapainya kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin. 

Mengingat sangat pentingnya sarana upacara Yadnya dalam melaksanakan korban suci yang dilaksanakan oleh umat Hindu serta dalam upaya untuk menerapkan dan menegakkan dharma (ajaran agama Hindu), guna terwujudnya kebahagiaan yang tertinggi yakni dapat mencapai sorga. Berikut ini mari kita simak makna ajaran Sarasamuscaya sloka 14 yang menegaskan sebagai berikut : 

dharma eva plavo nanyah cvargam samabhivanchalan,
ca ca naurpvatuj salam ja adheh parainicchataha”:
“Ikang dharma ngaranva, hemining inara ring swarga ika, kadi gatining
parahu an henuning hanvaga nentasing lai/k.

Artinya:

Yang disebut dharma, adalah merupakan jalan untuk pergi ke sorga sebagai halnya perahu, sebiji buah-buahan, seteguk air, Aku terima sebagai bukti persembahan dan orang yang berhati suci. 

Kutipan sloka di atas mengingatkan segenap umat Hindu agar dalam menggunakan sarana-sarana upacara Yadnya sebagaimana yang ditegaskan tersebut di atas perlu dilandasi oleh ketulusan dalam berYadnya atau menghaturkan Yadnya sebagaimana penegasan sloka tersebut, seperti : adanya seteguk air, serta sarana lainnya yang banyak dipergunakan untuk kepentingan berYadnya. Pemahaman mengenai mateni-materi dalam modul ini akan membantu dalam pemahaman materi yang dibahas dalam modul berikutnya. Setelah materi bahasan dalam modul ini dapat dipahami dengan baik, maka Anda diharapkan dapat memahami makna sarana upacara Yadnya. 

Kemudian secara khusus anda diharapkan:

a. Menjelaskan arti dan fungsi api dalam upacara Yadnya
b. Menjelaskan arti dan fungsi air dalam upacara Yadnya
c. Menjelaskan arti dan fungsi bunga dalam upacara Yadnya
d. Menjelaskan arti dan fungsi daun dalam upacara Yadnya
e. Menjelaskan arti dan fungsi buah-buahan dalam upacara Yadnya.

Referensi:
Sukrawati, Ni Made. 2019. Acara Agama Hindu. Denpasar: UNHI Press.
Dikutib Dari Buku: Acara Agama Hindu Karya Dr. Ni Made Sukrawati, S.Ag., M.Si halaman 35-37

0 Response to "Sarana dan Upacara Yadnya dalam Agama Hindu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel