Pengertian Acara dan Ruang Lingkup Acara dalam Hindu

 #Pengertian Acara

Guna memahami ajaran Agama Hindu dengan baik dan benar, dimulai dengan mempelajarinya secara utuh dari sudut pandang Agama Hindu itu sendiri. Agama Hindu memiliki ciri-ciri khusus yang merupakan identitasnya. Salah satu cirinya yang menonjol adalah adanya bermacam-macam atau keberagaman dalam penampilan atau pelaksanaan hidup keagamaannya.

Adapun yang merupakan penampilan atau pelaksanaan Agama Hindu itu adalah apa yang disebut “Acara Agama Hindu”. Acara Agama Hindu adalah tradisi-tradisi atau kebiasaan-kebiasaan yang bersumber pada kaidah-kaidah hukum yang ajeg baik yang berasal dari sumber tertulis maupun tradisi tempat setempat yang diikuti secara turun temurun sejak lama oleh umat Hindu. Acara Agama Hindu merupakan penampilan atau pelaksanaan ajaran Hindu maka jelaslah bagian ini pula merupakan bagian luar yang paling tampak yang merupakan fenomena agama.

#Ruang Lingkup Acara

Inti dari pada Agama adalah kepercayaan manusia kepada Tuhan/Sang Hyang Widhi oleh karena itu, pelaksanaan Agama tak akan bisa terlepas dan pada kepercayaan Agama kepada ajaran ke-Tuhan-annya. Agama Hindu sesuai dengan ajaran ke-Tuhanannya dalam pustaka suci Weda menganut paham Tuhan yang dapat dinamakan “paham Teisme Adwita” yaitu kepercayaan pada Tuhan Yang Tunggal dengan nama dan wujud yang banyak. Tuhan Yang Tunggal menampakkan diri dalam berbagai perwujudan. Ia Yang Esa berada dimana-mana memenuhi segala, tapi juga mengatasi segala Bentuk jelasnya (Rg.Veda I.64.16) berikut:

1) Indram initram varunam agnim ahur aiho

dicyah sa supamo garutman,

Ekam sad vipra bahudha vadantyangim yaman

mataricvanam ahuh.

(Rg Vedal.164.46). 

Artinya:

Mereka menyebut Indra, Initra, Varuna, Agni, dan Dia yang bercahaya, yaitu Garutman yang bersayap elok, satu kebenaran itu, sang bijaksana menyebut dengan banyak nama seperti Agni, Yama, Matanicvan. 

2) Sam eta vicva ejasa palim divo

Ya eka Id bhur atithirjananam,

sa purvyo nutanam ajigisin

Ian varlanir anu vavrta eka Id.

(Sam Veda 372)

Artinya:

Marilah datang bersama, engkau semua, dengan semangat kuat pada penguasa langit, Dia Yang hanya Esa, Tamu semua orang, Dia Yang purba ingin kembali batu, Kepada-Nya lah semua jalan berpaling, Sesungguhnyalah Dia tunggal belaka. 

3) Yo nah pita janita yo vidhata

dhamani Veda bhuvanani vicva,

yo devanam namadha eka eva

lam sampracnam bhuvana yanlyannya.

Artinya:

Oh, Bapak kami, pencipta kami, pengatur kami yang mengetahui semua keadaan, semua apa yang terjadi, Dia hanyalah Esa belaka memikul nama bermacam-macam dewa, Kepada-Nya lah yang lain mencari-cari dengan bertanya-tanya.

Kutipan-kutipan mantra di atas jelas menunjukkan Dewa-dewa yang banyak itu tidak lain dan perwujudan atau penampilan dari Tuhan yang Tunggal! Esa itu sendiri. 

4) Tad evagnis lad adilyas

Tad vayus tad n candramah

tad eva sukra tad brahma

ta apah saprajapatih

(Yajur Veda 32.1) 

Artinya:

Agni hanya itu, Adityam adalah itu, Vayu adalah itu, Candram adalah itu, Cahaya adalah itu, Brahman adalah itu, Apa adalah itu, Prajapati adalah itu. 

Agama Hindu percaya tidak saja kepada perwujudan Tuhan Yang Tunggal, tapi percaya bahwa Tuhan sebagai hakikat yang tak berwujud (nirguna Brahma). Tuhan tidak saja berada di Surga tapi juga di dunia ini dan di mana-mana memenuhi segala dan sekaligus mengatasi segala. Tuhan tidak saja sebagai Ayah atau Bapa tapi juga sebagai Ibu, sebagai Teman atau Sahabat, sebagai Raja, sebagai Tamu, sebagai Adik dan sebagainya. Tuhan dalam agama Hindu tidak mempunyai kawan dan lawan karena semua ini adalah penampilan Beliau sendiri, di luar Beliau tidak ada apa-apa lagi.

Jadi singkatnya paham ke-Tuhan-an dalam agama Hindu memiliki pandangan yang lebih luas dan mendalam, dari kepercayaan yang disebut monotheisme itu, tapi unsur monotheisme itu sendiri ada di dalamnya. Max Muller menyebutnya agama Hindu itu menganut paham “Henotheisme”, yaitu kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan nama dan wujud penampilan yang banyak.

Oleh karena pelaksanaan suatu agama itu bertitik tolak dan kepercayaan manusia kepada Tuhan seperti yang telah disebutkan pada awal uraian ini maka itu berarti pelaksanaan atau penerapan ajaran agama Hindu sesuai dengan ajaran ke Tuhan-an yang dianutnya, seperti tersebut di atas yaitu percaya bahwa Tuhan itu Esa yang menampilkan diri dengan banyak nama dan perwujudan.

Konsepsi ke-Tuhan-an yang demikian itu melahirkan adanya pelaksanaan atau penampilan agama Hindu yang beraneka ragam dan bervariasi. Sehingga dengan demikian kita lihat bahwa umat Hindu dalam hidup keberagamannya sangat beragam, antara satu daerah dengan daerah lainnya. Namun Dewa yang dipujanya bermacam-macam, cara pemujaannya juga beragam, tempat pemujaannya juga bervariasi, meskipun tata pelaksanaan upacaranya sangat bervariasi namun tetap sama dan satu dalam prinsip kepercayaannya. 

Misalnya: upacara kematian umat Hindu di Bali dengan umat Hindu Kaharingan tata pelaksanaannya tidaklah sama, demikian pula dengan umat Hindu lainnya di tanah air. Pelaksanaan hari raya umat Hindu di Indonesia juga tak akan sama dengan pelaksanaan Hari Rvaya umat Hindu di India. 

Di samping karena menganut konsepsi ke-Tuhan-an seperti tersebut di atas tadi, adanya keberagaman dalam hidup umat juga disebabkan sifat agama Hindu yang senantiasa memberi tempat layak pada adat istiadat dan budaya setempat dimana umat Hindu itu berada. Dengan demikian maka adanya keberagaman atau bermacam-macam dalam tata kehidupan beragama itu merupakan ciri khas yang sekaligus menjadi identitas agama Hindu itu sendiri, dimana agama menyatu dengan adat istiadat budaya setempat. Adapun bagian yang tampak secara riil yang beragam itu adalah apa yang disebut “Acara Agama Hindu” yang merupakan penerapan atau pelaksanaan hidup beragama. Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian Acara Agama Hindu tersebut. 

Referensi:

Sukrawati, Ni Made. 2019. Acara Agama Hindu. Denpasar: UNHI Press.

Dikutib Dari Buku: Acara Agama Hindu Karya Dr. Ni Made Sukrawati, S.Ag., M.Si halaman 1 - 4.

0 Response to " Pengertian Acara dan Ruang Lingkup Acara dalam Hindu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel