Macam-macam Pelangkiran dalam Masyarakat Bali

Macam-macam Pelangkiran dalam Masyarakat Bali
HINDUALUKTA-- Dalam masyarakat Bali, khususnya bagi Umat Hindu Plangkiran merupakan hal yang sering kita lihat. Plangkiran ini hampir terdapat di semua kamar atau tempat lainya untuk umat Hindu. Hal ini dikarenakan Plangkiran dipercaya sebagai tempat beristana Kanda Pat.

Pembuatan plangkiran tersebut dilakukan karena, pada dahulu kala ketika manusia tidur maka Kanda Pat akan keluar dari tubuh manusia dan bergentayangan, ada yang duduk di dada, di perut, di tangan dsb. Sehingga mengganggu tidur manusia; oleh karena itu perlu dibuatkan pelangkiran untuk stananya agar mereka dapat melaksanakan tugas sebagai penunggu urip.

Dengan adanya plangkiran tersebut, maka manusia akan tidur dengan tenang dan nyenyak karena sudah ada yang menjaga dari segala bentuk gangguan roh jahat. Hal ini dijelaskan dalam Lontar Aji Maya Sandhi.

Dalam masyarakat bali ada beberapa macam Plangkiran seperti:

  1. Di kamar tidur, stana untuk Kandapat.
  2. Di dapur, stana untuk Bhatara Brahma.
  3. Sumur/jeding/kran air, untuk Bhatara Wisnu;
  4. Di Warung / Toko / Tempat Usaha, stana untuk Bhatara Sri Sedana sebagai pemberi kemakmuran kepada setiap umat manusia.
  5. Di pasar tempat berjualan, untuk Bhatari Dewa Ayu Melanting.
  6. Di kantor, untuk Bhagawan Panyarikan atau Dewi Saraswati.
  7. Taksu, bagi para pregina.
  8. Bhagawan Panyarikan, untuk di ruangan rapat/ pertemuan.
  9. Pelangkiran juga untuk ‘pengayatan’.
  10. Sanggah Pamerajan, yang jauh dari rantau.
  11. Bhatara Dewa Ayu Melanting, bagi para pedagang.

Selain itu, dikenal juga pelangkiran untuk anak yang baru lahir sampai diupacarai 3 bulan, maka dibuatkan pelangkiran dari ulatan lidi/ ibus yang dinamakan berbentuk bulat, digantungkan di atas tempat tidur bayi. Itu adalah stana Sanghyang Kumara, manifestasi sebagai perwujadan Bhatara Siwa yang ditugasi ngemban para bayi.

Setelah upacara 3 bulanan sampai terus dewasa-tua, pelangkiran diganti dengan bentuk yang dipakukan ke tembok. Ini pelinggih Kanda-Pat (bukan Hyang Kumara lagi). Nah demikian beberapa pelangkiran yang terdapat dalam masyarakat bali. Sebenarnya masih banyak lagi plangkiran yang terdapat dalam masyarakat Bali tetapi disini hanya dibahas beberapa plangkiran saja.

Demikian artikel ini semoga memberi manfaat. Kritik dan saran selalu ditunggu penulis.

0 Response to "Macam-macam Pelangkiran dalam Masyarakat Bali"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel